Johannes Leimena

Johannes Leimena
Wakil Perdana Menteri Indonesia
Masa jabatan
29 April 1957 – 25 Juli 1966
PresidenSoekarno
Perdana MenteriDjoeanda Kartawidjaja
Soekarno
Sebelum
Pendahulu
Mohamad Roem
Pengganti
Tidak ada, jabatan dihapuskan
Sebelum
Menteri Koordinator Kompartemen Distribusi Indonesia
Masa jabatan
6 Maret 1962 – 27 Agustus 1964
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada
Pengganti
Hartarto Sastrosoenarto (1993)
Sebelum
Menteri Kesehatan Indonesia ke-3
Masa jabatan
12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956
PresidenSoekarno
Perdana MenteriBurhanuddin Harahap
Masa jabatan
3 Juli 1947 – 30 Juli 1953[a]
PresidenSoekarno
Perdana MenteriAmir Sjarifuddin
Mohammad Hatta
Mohammad Natsir
Sukiman Wirjosandjojo
Wilopo
Menteri Sosial Indonesia ke-14
Masa jabatan
9 April 1957 – 24 Mei 1957
PresidenSoekarno
Perdana MenteriDjoeanda Kartawidjaja
Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Indonesia ke-4
Masa jabatan
24 Februari 1966 – 18 Maret 1966
PresidenSoekarno
Sebelum
Pengganti
Mashuri Saleh
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
4 Maret 1956 – 23 Juli 1959
Daerah pemilihanMaluku
Anggota Konstituante
Masa jabatan
10 November 1956 – 29 April 1957
Daerah pemilihanMaluku
Informasi pribadi
Lahir(1905-03-06)6 Maret 1905
Ambon, Maluku, Hindia Belanda
Meninggal29 Maret 1977(1977-03-29) (umur 72)
Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
Partai politikParkindo
Suami/istriNy. Raden Tjitjih Wiyarsih Leimena Prawiradilaga
Anak8 (termasuk Melani Leimena Suharli)
AlmamaterSTOVIA
Pekerjaan
Tanda tangan
Julukan"Om Jo"
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Laut
Masa dinas1945–1967
Pangkat Laksamana (Tituler)[3]
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
PenghargaanPahlawan Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Laksamana (Tit.) Dr. Johannes Leimena (6 Maret 1905 – 29 Maret 1977) adalah seorang dokter, politisi, dan Pahlawan Nasional Indonesia. Ia tercatat sebagai menteri yang menjabat paling lama selama pemerintahan presiden Soekarno, dengan total masa jabatan hampir 20 tahun. Leimena duduk dalam 18 kabinet yang berbeda, dimulai dari Kabinet Sjahrir II (1946) sampai Kabinet Dwikora III (1966), baik sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, Menko Distribusi, Wakil Menteri Pertama maupun Menteri Sosial. Di luar itu, ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante, dan mengetuai Partai Kristen Indonesia (Parkindo) antara 1950 hingga 1961.

Leimena berasal dari Ambon, Maluku, dari sebuah keluarga Kristen dengan orang tua yang berprofesi sebagai guru. Pada usia dini, ia pindah ke Cimahi tahun 1914 dan tak lama kemudian Batavia untuk melanjutkan sekolahnya. Ia turut serta dalam pergerakan kebangkitan nasional, sebagai anggota Jong Ambon dan sebagai panitia Kongres Pemuda Pertama dan Kedua. Dalam perihal keagamaan, Leimena juga aktif dalam gerakan oikumene. Selulusnya dari STOVIA tahun 1930, ia bekerja di berbagai rumah sakit, mulai di Batavia sebelum pindah ke Bandung. Selama pendudukan Jepang, ia menjabat sebagai direktur rumah sakit di Purwakarta dan Tangerang.

Selama Revolusi Nasional Indonesia, Leimena memulai karirnya dalam pemerintah sebagai wakil menteri kesehatan, lalu sebagai menteri kesehatan. Ia juga merupakan seorang diplomat yang diutus ke perundingan-perundingan seperti Linggarjati, Renville, Roem-Roijen, dan Konferensi Meja Bundar. Leimena membantu pendirian Parkindo selama masa ini, dan mulai menjadi ketua umum sejak 1950. Dalam karirnya sebagai Menkes, Leimena memprioritaskan pencegahan penyakit di wilayah pedesaan dan melandasi sistem Puskesmas yang kini ada. Leimena juga sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Distribusi, sebagai salah satu menteri yang paling dekat ke Presiden Soekarno.

Leimena sangat terdampak oleh peristiwa-peristiwa Gerakan 30 September 1965 mengingat rumahnya sempat diserang. Dalam pertemuan-pertemuan yang berlangsung seusai peristiwa tersebut, Leimena dianggap telah memberikan nasihat yang mencegah pecahnya perang saudara kepada Soekarno. Ia juga menyaksikan penandatanganan Supersemar pada 1966. Selama masa Orde Baru, Leimena tidak lagi menjabat menteri, tetapi ia masih aktif dalam politik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung sementara banyak koleganya yang dipenjarakan. Ia wafat pada tahun 1977 dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2010.

  1. ^ "Kabinet Darurat". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 19 September 2020. 
  2. ^ "Detail biodata Pejabat Menteri". Perpustakaan Nasional. Diakses tanggal 19 September 2020. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Presiden Sukarno melantik Dr. Subandrio sebagai Laksamana Udara, Dr. Leimena sebagai Laksamana Laut dan Dr. H.C. Chaerul Saleh sebagai Jenderal TNI pada tgl. 17/8/1964". Indonesia OneSearch. 17 August 1964. 


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in