Jomo Kenyatta

Jomo Kenyatta
Presiden Kenyatta pada tahun 1966
Presiden Kenya ke-1
Masa jabatan
12 Desember 1964 – 22 Agustus 1978
Wakil PresidenJaramogi Oginga Odinga
Joseph Murumbi
Daniel arap Moi
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Dirinya sendiri
sebagai Perdana Menteri Kenya
Sebelum
Perdana Menteri Kenya ke-1
Masa jabatan
1 Juni 1963 – 12 Desember 1964
Penguasa monarkiElizabeth II
Gubernur JenderalMalcolm MacDonald (1963–1964)
GubernurMalcolm MacDonald (1963)
Pengganti
Raila Odinga (2008)
Ketua KANU
Masa jabatan
1961–1978
Informasi pribadi
Lahir
Kamau wa Muigai

Sekitar tahun 1897
Gatundu, Afrika Timur Britania
Meninggal22 Agustus 1978
Mombasa, Kenya
MakamNairobi, Kenya
KebangsaanKenya
Partai politikKANU
Suami/istriGrace Wahu (menikah 1920)
Edna Clarke (1942–1946)
Grace Wanjiku (1946-1951)
Ngina Muhoho (1952)
Anak
8
AlmamaterUniversity College London, London School of Economics
KaryaFacing Mount Kenya
Find a Grave: 9907866 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jomo Kenyatta[a] (sekitar tahun 1897 – 22 Agustus 1978) adalah seorang pejuang kemerdekaan dan politikus Kenya yang menjabat sebagai Perdana Menteri dari tahun 1963 hingga 1964 dan berikutnya menjabat sebagai Presiden dari tahun 1964 hingga 1978. Ia adalah kepala pemerintahan pertama di Kenya yang memiliki latar belakang penduduk asli, dan ia berperan penting dalam mengantarkan Kenya dari yang tadinya merupakan jajahan Imperium Britania menjadi sebuah negara yang merdeka. Secara ideologi, ia menganut paham nasionalisme Afrika dan konservatisme. Ia memimpin partai Kenya African National Union (KANU) dari tahun 1961 hingga kematiannya.

Kenyatta lahir dalam keluarga petani Kikuyu di Kiambu, Afrika Timur Britania. Ia mengenyam pendidikan di sebuah sekolah gereja, dan ia pernah menjalani berbagai jenis pekerjaan sebelum akhirnya ia mulai aktif di dunia politik dengan menjadi anggota Kikuyu Central Association. Pada 1929, ia pergi ke London untuk mewakili kepentingan lahan suku Kikuyu. Pada dasawarsa 1930-an, ia pernah belajar di Universitas Komunis Para Pekerja dari Timur, University College London, dan London School of Economics. Pada 1938, ia menerbitkan sebuah kajian antropologi mengenai kehidupan suku Kikuyu dan lalu menjadi buruh tani di Sussex pada masa Perang Dunia II. Akibat pengaruh dari rekannya George Padmore, ia mulai menganut gagasan antikolonialisme dan Pan-Afrikanisme, dan ia menjadi salah satu panitia Muktamar Pan-Afrika di Manchester pada 1945. Ia kembali ke Kenya pada tahun 1946 dan menjadi seorang kepala sekolah. Pada tahun 1947, ia terpilih sebagai Kepala Kenya African Union, lalu ia menuntut kemerdekaan dari Britania. Ia mendapatkan dukungan dari para penduduk asli, tetapi dimusuhi oleh orang-orang kulit putih. Pada 1952, ia ditangkap dan didakwa sebagai dalang Pemberontakan Mau Mau bersama dengan lima orang lainnya; mereka berenam dijuluki Kapenguria Six. Walaupun Kenyatta bersikeras bahwa ia tidak bersalah (dan sejarawan kelak juga membenarkan hal ini), ia pada akhirnya divonis bersalah. Ia dijebloskan ke penjara di Lokitaung hingga 1959, lalu dibuang di Lodwar hingga 1961.

Setelah dilepas, Kenyatta menjadi Ketua KANU dan berhasil mengantarkan partainya menuju kemenangan dalam pemilu tahun 1963. Sebagai Perdana Menteri, ia memimpin proses peralihan dari Koloni Kenya menjadi sebuah republik yang merdeka, dan ia lalu menjadi presiden negara baru tersebut pada tahu 1964. Ia menginginkan sebuah negara satu partai, sehingga ia menyerahkan wewenang-wewenang daerah kepada pemerintah pusat, membungkam lawan politik, dan melarang saingan KANU satu-satunya (Kenya People's Union yang dipimpin oleh Oginga Odinga) ikut dalam pemilu. Ia berupaya mendorong proses rekonsiliasi antara penduduk asli dengan minoritas kulit putih, meskipun hubungannya dengan orang India di Kenya buruk dan pasukan Kenya juga bentrok dengan gerakan separatis Somalia di Provinsi Timur Laut pada masa Perang Shifta. Pemerintahannya menerapkan kebijakan ekonomi kapitalis dan juga menjalankan "afrikanisasi" terhadap ekonomi Kenya, sehingga mereka yang bukan warga negara dilarang memegang industri-industri penting. Pada masanya, pendidikan dan layanan kesehatan ditingkatkan, sementara program redistribusi lahan yang didanai oleh Britania Raya malah menguntungkan orang-orang yang setia kepada KANU dan memperparah ketegangan antaretnis. Pada masa Kenyatta, Kenya juga bergabung dengan Organisasi Kesatuan Afrika dan Persemakmuran, dan ia menerapkan kebijakan luar negeri yang pro-Barat dan anti-komunis di tengah gencarnya Perang Dingin. Kenyatta meninggal dunia saat masih menjabat dan ia digantikan oleh Daniel arap Moi.

Kenyatta adalah sosok yang kontroversial. Sebelum Kenya meraih kemerdekaannya, banyak orang kulit putih yang menganggapnya sebagai seorang penghasut, walaupun di benua Afrika ia dihormati berkat perjuangan antikolonialnya. Pada saat ia sudah menjadi presiden, ia diberi gelar kehormatan Mzee dan dijuluki Bapak Bangsa. Ia juga mendapatkan dukungan dari penduduk kulit hitam sekaligus minoritas kulit putih berkat pesannya yang mengajak rakyat Kenya untuk "memaafkan dan melupakan". Di sisi lain, rezimnya dicap otoriter dan neo-kolonial. Ia juga dianggap telah menganakemaskan suku Kikuyu, dan korupsi merajalela pada masa pemerintahannya.

  1. ^ Armstrong 1940, hlm. xi.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in