Kabupaten Morowali | |
---|---|
Motto: Tepe asa moroso (Bungku) Bersatu kita teguh | |
Koordinat: 2°48′S 121°54′E / 2.8°S 121.9°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tengah |
Dasar hukum | UU RI No. 51 Tahun 1999 |
Hari jadi | 5 Desember 1999 |
Ibu kota | Bungku Tengah |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Rachmansyah Ismail (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Yusman Mahbub |
Luas | |
• Total | 5.472 km2 (2,113 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 176.244 |
• Kepadatan | 32/km2 (83/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 92,58% Kristen 4,45% - Protestan 3,80% - Katolik 0,65% Hindu 2,89% Buddha 0,06% Kepercayaan 0,02%[2][3] |
• IPM | 72,55 (2022) ( Tinggi )[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | DN xxxx G* |
Kode Kemendagri | 72.06 |
DAU | Rp 530.739.294.000,00- (2020)[5] |
Situs web | www |
Kabupaten Morowali adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Bungku Tengah. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.472,00 km² dan berpenduduk sebanyak 170.415 jiwa per tanggal 30 Juni 2022, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, dan sebanyak 176.244 jiwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2023.[1][2]
Morowali adalah salah satu daerah penghasil nikel di Indonesia dan memiliki kawasan industri berbasis nikel dan baja Dan Juga beroperasi Di Wilayah Sulawesi Tengah Timah Emas Putih (Solderan) yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). PT IMIP berada di Kecamatan Bahodopi dan memiliki pelabuhan serta bandar udara sendiri. PT IMIP merupakan kerjasama Bintang Delapan Group dengan Tsingshan Steel Group dari Tiongkok.[6] Kementerian Perindustrian mendirikan Politeknik Industri Logam Morowali (PILM) untuk membentuk sumber daya manusia yang kompeten di bidang industri nikel.[7]