Kadipaten Baltik Bersatu | |
---|---|
Ibu kota | Kärdla |
Bahasa resmi | Esti, Latvi, Rusia, Inggris |
Kelompok etnik | Jerman Baltik |
Agama | Kristen Ortodoks |
Struktur Organisasi | Monarki Konstitusional |
Adipati Jerman Baltik V | |
Kemerdekaan | |
15 Juni 1918 | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2016 | 4,347 |
Mata uang yang diklaim | Euro |
Zona waktu | Waktu Eropa Timur (UTC+2) |
Kode telepon | +49 |
Kadipaten Baltik Bersatu adalah nama yang diusulkan selama Perang Dunia I oleh para pemimpin bangsawan lokal Jerman Baltik untuk sebuah negara monarki baru yang tidak pernah ada. Upaya untuk mendirikan negara klien baru Kekaisaran Jerman di wilayah yang sekarang disebut Latvia dan Estonia dilakukan pada tahun 1918, setelah meletusnya revolusi Rusia dan pendudukan Jerman atas wilayah Kadipaten Kurlandia-Semgallen, Livonia dan Estonia di Kekaisaran Rusia selama Perang Dunia I. Selama pendudukan Jerman di bekas kegubernuran Courland, Livonia, dan Estonia di Kekaisaran Rusia yang tidak ada lagi setelahnya. kudeta Bolshevik pada tahun 1917. Proklamasi kadipaten pro-Jerman yang gagal pertama kali dilakukan pada bulan April 1918, setelah Republik Estonia secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan penuh.[1]
Wilayah yang dicakup oleh usulan negara ini adalah Estonia dan Latvia. Gagasan ini juga mengusulkan pendirian Kadipaten Kurlandia-Semgallen, Kadipaten Estonia dan Kadipaten Livonia yang tergabung dalam uni personal dengan Kerajaan Prusia.[2] Walaupun bangsawan-bangsawan Jerman Baltik telah melancarkan berbagai upaya, negara ini tidak pernah berdiri.