| |||
Nama | |||
---|---|---|---|
Nama IUPAC
Kalium nitrat
| |||
Nama lain | |||
Penanda | |||
Model 3D (JSmol)
|
|||
3DMet | {{{3DMet}}} | ||
ChEMBL | |||
ChemSpider | |||
Nomor EC | |||
KEGG | |||
PubChem CID
|
|||
Nomor RTECS | {{{value}}} | ||
UNII | |||
Nomor UN | 1486 | ||
CompTox Dashboard (EPA)
|
|||
| |||
| |||
Sifat | |||
KNO3 | |||
Massa molar | 101,1032 g/mol | ||
Penampilan | padatan putih | ||
Bau | tak berbau | ||
Densitas | 2,109 g/cm3 (16 °C) | ||
Titik lebur | 334 °C (633 °F; 607 K) | ||
Titik didih | 400 °C (752 °F; 673 K) (decomposes) | ||
133 g/L (0 °C) 316 g/L (20 °C) 383 g/L (25 °C) 2.439 g/L (100 °C)[4] | |||
Kelarutan | agak larut dalam etanol larut dalam gliserol, amonia | ||
Kebasaan (pKb) | 15,3[5] | ||
−33.7·10−6 cm3/mol | |||
Indeks bias (nD) | 1,335; 1,5056; 1,5604 | ||
Struktur | |||
Ortorombik, Aragonit | |||
Termokimia | |||
Kapasitas kalor (C) | 95,06 J/mol K | ||
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
-494,00 kJ/mol | ||
Bahaya | |||
Bahaya utama | Oksidator, berbahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap kulit. Menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. | ||
Lembar data keselamatan | ICSC 0184 | ||
Piktogram GHS | |||
H272, H315, H319, H335 | |||
P102, P210, P220, P221, P280 | |||
Titik nyala | tidak mudah terbakar (pengoksidasi) | ||
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |||
LD50 (dosis median)
|
1.901 mg/kg (oral, kelinci) 3.750 mg/kg (oral, tikus)[6] | ||
Senyawa terkait | |||
Anion lain
|
Kalium nitrit | ||
Kation lainnya
|
Litium nitrat Natrium nitrat Rubidium nitrat Sesium nitrat | ||
Senyawa terkait
|
Kalium sulfat Kalium klorida | ||
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |||
verifikasi (apa ini ?) | |||
Referensi | |||
Kalium nitrat (disebut juga sendawa[2][catatan 1] atau salpeter[3]) adalah senyawa kimia dengan rumus kimia KNO3. Ia termasuk senyawa ionik yang terdiri dari ion kalium K+ dan ion nitrat NO−3. Ia menjadi salah satu sumber nitrogen.
Kalium nitrat banyak digunakan dalam pupuk, penghilangan tunggul pohon, propelan roket, dan kembang api. Ia menjadi bahan utama dalam pembuatan bubuk mesiu (bubuk hitam).[7] Dalam daging olahan, kalium nitrat bereaksi dengan hemoglobin dan mioglobin yang kemudian menghasilkan warna merah muda.[8]
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref>
untuk kelompok bernama "catatan", tapi tidak ditemukan tag <references group="catatan"/>
yang berkaitan