Kalkogen (golongan 16) dalam tabel periodik | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||||
↓ Periode | |||||||||||
2 | Oksigen (O) 8 Nonlogam | ||||||||||
3 | Belerang (S) 16 Nonlogam | ||||||||||
4 | Selenium (Se) 34 Nonlogam | ||||||||||
5 | Telurium (Te) 52 Metaloid | ||||||||||
6 | Polonium (Po) 84 Logam miskin | ||||||||||
7 | Livermorium (Lv) 116 Sifat kimia tidak diketahui | ||||||||||
Legenda
| |||||||||||
Kalkogen adalah unsur kimia golongan 16 atau VIA di tabel periodik. Golongan ini juga dikenal sebagai golongan oksigen. Golongan ini terdiri dari unsur oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te), unsur radioaktif polonium (Po), dan unsur sintetis yang radioaktif livermorium (Lv).
Sebagian kalkogen yang lebih berat (terutama sulfida, selenida, dan telurida) secara umum dikenal sebagai kalkogenida. Oksida tidak dikategorikan sebagai kalkogenida jika dia menyatu dengan kalkogen lain yang lebih berat.[1] Nama kalkogen secara amnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembentuk bijih” (chalcos berarti bijih dan -gen berarti pembentukan).[2]
Oksigen, belerang, dan selenium merupakan unsur nonlogam. Telurium merupakan unsur metaloid (bersifat seperti logam dan nonlogam). Polonium merupakan unsur logam pasca-transisi yang radioaktif. Sifat dari livermorium belum diketahui.
Kalkogen biasanya merupakan mineral seperti pirit (FeS2) yang merupakan bijih besi.
Bilangan oksidasi kalkogen dalam kalkogenida secara umumnya adalah -2, tetapi nilai lain seperti -1 dalam pirit juga bisa ditemui. Bilangan oksidasi kalkogen yang tertinggi adalah +6 (ditemui dalam sulfat, selenat, dan telurat, contohnya asam sulfat (H2SO4), natrium selenat (Na2SeO4), dan kalsium telurat (CaTeO4)).