Kampanye militer Prancis di Korea 1866 병인양요 (Byeong-in yangyo) | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Dinasti Joseon | Kekaisaran Prancis Kedua | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Heungseon Daewongun |
Admiral Roze | ||||||
Kekuatan | |||||||
Beberapa ratus | 600 | ||||||
Korban | |||||||
Tidak diketahui, namun lebih banyak 4 tewas (3 di Munsusanseong) 2 terluka (di Munsusanseong) 2 hilang[1] |
Paling tidak 3 tewas 35 terluka |
Nama Korea | |
Hangul | 병인양요 |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | Byeong-in yangyo |
McCune–Reischauer | Pyŏng‘in yangyo |
Kampanye militer Prancis di Korea 1866, juga disebut Byeong-in yangyo (gangguan Barat pada tahun byeong-in), adalah invasi Prancis ke Pulau Ganghwa di Korea yang dilancarkan untuk membalas penghukuman mati pastur Prancis yang menyebarkan agama Katolik di Korea. Perang yang berlangsung selama hampir enam minggu ini merupakan perang pertama antara Korea dengan Dunia Barat. Prancis terpaksa mundur dan pengaruhnya di wilayah tersebut ditahan.[2] Korea kembali meneruskan isolasinya hingga Jepang melalui ancaman militer menghentikannya pada tahun 1876.