Kepausan Avignon dalam sejarah Gereja Katolik Roma adalah periode dari 1305 hingga 1378 ketika Uskup Roma, yaitu Paus, tinggal di Avignon (kini bagian dari Prancis) dan bukan di Roma. Tujuh paus, semuanya orang Prancis, tinggal di Avignon pada masa ini:
Pada tahun 1376, Paus Gregorius XI memindahkan takhta kepausan kembali ke Roma dan meninggal di sana pada tahun 1378. Karena adanya pertikaian mengenai pemilihan penggantinya, sekelompok kardinal mendirikan apa yang disebut antipaus di Avignon:
Ini adalah suatu masa sulit dari tahun 1378 hingga 1417 yang disebut oleh para cendekiawan Katolik sebagai "Skisma Barat" atau kontroversi besar mengenai para antipaus (yang juga disebut sebagai Skisma Besar Kedua oleh sejumlah ahli sejarah sekuler dan Protestan), di mana golongan-golongan di lingkungan Gereja Katolik terbagi-bagi kesetiaannya terhadap sejumlah orang yang mennyebut diri mereka berhak atas takhta paus. Konsili Konstanz pada 1417 akhirnya menyelesaikan kontroversi ini dengan mencabut sisa-sisa terakhir dari kepausan Avignon.
Negara Gereja (yang kini terbatas hanya pada kota Vatikan) meliputi daerah di sekitar Avignon (Comtat Venaissin) dan sebuah kantong di sebelah timur. Daerah-daerah itu tetap menjadi bagian Negara Gereja hingga saat Revolusi Prancis, dan menjadi bagian dari Prancis pada tahun 1791.