Kerajaan Tanah Hitu

Kerajaan Tanah Hitu

كراجأن تانه هيتو
1470–1682
StatusKerajaan
Ibu kotaHitumessing
Bahasa yang umum digunakanHitu dan Melayu Ambon
Agama
Islam
PemerintahanMonarki
Raja (Upu Latu) 
• 1470–?
Zainal Abidin
• Abad ke-15
Mateuna
• 1637–1682
Hunilamu
Sejarah 
• Penangkatan Zainal Abidin sebagai raja pertama bergelar Upu Latu Sitania
1470
• Penaklukkan atas Benteng Kapahaha oleh Perusahaan Hindia Timur Belanda yang menandai berakhirnya Tanah Hitu sebagai sebuah kerajaan berdaulat
1646
• Berakhirnya masa pemerintahan Hunilamu (Latu Sitania VI) dan pembubaran Kerajaan Tanah Hitu oleh pemerintah Hindia Belanda
1682
Didahului oleh
Digantikan oleh
Peradaban Alifuru
Hindia Belanda
Sekarang bagian dari Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox country with unknown parameter "native_name_lang" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Kerajaan Tanah Hitu adalah sebuah kerajaan Islam yang terletak di pesisir utara pulau Ambon, Maluku. Kawasan ini dikenal sebagai Jazirah Leihitu, salah satu dari dua jazirah utama di Ambon. Kerajaan Tanah Hitu berkuasa antara tahun 1470–1682, dengan raja pertama yang bergelar Upu Hatta atau Upu Latu Sitania. Kerajaan Tanah Hitu menurut legenda masyarakat setempat didirikan oleh Empat Perdana. Kerajaan ini pernah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan memainkan peran yang sangat penting di Kepulauan Maluku, disamping melahirkan intelektual dan para pejuang rakyat pada zamannya. Beberapa diantaranya, yaitu Imam Ridjali, Kapitan Telukabessy, Kapitan Kakiali, dan banyak tokoh intelektual lainnya.


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy