Kesenjangan ekonomi, biasa dikenal dengan istilah kesenjangan pendapatan, kesenjangan kekayaan, dan jurang antara kaya dan miskin, mengacu pada persebaran ukuran ekonomi di antara individu dalam kelompok, kelompok dalam populasi, atau antar negara. Para ekonom umumnya mengakui tiga ukuran kesenjangan ekonomi: kekayaan, pendapatan, dan konsumsi.[1] Persoalan kesenjangan ekonomi mencakup kesetaraan ekonomi, kesetaraan pengeluaran, dan kesetaraan kesempatan.[2]
Sejumlah penelitian menyebut bahwa kesenjangan adalah masalah sosial yang semakin berkembang.[3] Kesenjangan yang terlalu besar cenderung merugikan[4][5] karena kesenjangan pendapatan dan pemusatan kekayaan mampu menghambat pertumbuhan jangka panjang.[6][7][8] Penelitian statistik awal yang membandingkan kesenjangan dengan pertumbuhan ekonomi tidak menghasilkan kesimpulan apa-apa.[9] Pada tahun 2011, peneliti Dana Moneter Internasional menunjukkan bahwa kesetaraan pendapatan yang lebih besar—berkurangnya kesenjangan—meningkatkan durasi pertumbuhan ekonomi sebuah negara dengan lebih cepat dibandingkan perdagangan bebas, korupsi pemerintah rendah, investasi asing, atau utang luar negeri rendah.[10]
Kesenjangan ekonomi bervariasi tergantung masyarakat, waktu, struktur ekonomi, dan sistem. Istilah tersebut dapat mengacu pada persebaran pendapatan atau kekayaan lintas lapisan masyarakat pada waktu tertentu, atau pendapatan dan kekayaan seumur hidup dalam jangka panjang.[11] Ada beberapa indeks numerik untuk mengukur kesenjangan ekonomi. Di antara metode pengukuran kesenjagan yang ada, koefisien Gini merupakan indeks yang paling terkenal.
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama hydra
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama BanerjeeDuflo
^Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama BergOstryEE
^Wojciech Kopczuk, Emmanuel Saez, and Jae Song find that "most of the increase in the variance of (log) annual earnings is due to increases in the variance of (log) permanent earnings with modest increases in the variance of transitory (log) earnings." Thus, in fact, the increase in earnings inequality is in lifetime income. Furthermore, they find that it remains difficult for someone to move up the earnings distribution (though they do find upward mobility for women in their lifetime). See their "Earnings Inequality and Mobility in the United States: Evidence from Social Security Data since 1937," Quarterly Journal of Economics. 125, no. 1 (2010): 91–128.