Kesombongan

Pride: "They want a piece of me", fotografi karya Gabriel Delgado

Kesombongan, berasal dari kata sombong (bahasa Inggris: pride; bahasa Latin: superbia; bahasa Arab: فخر, fakhar), juga angkuh, takabur, arogan, congkak, tinggi hati, jumawa, dan besar kepala merupakan suatu perasaan atau emosi dalam hati yang dapat mengacu pada dua makna umum. Dalam konotasi negatif biasanya mengacu pada perasaan meningkatnya status atau prestasi seseorang, sering kali disebut "keangkuhan". Sementara dalam konotasi positif mengacu pada satu perasaan puas diri seseorang terhadap tindakan atau pilihannya sendiri, atau terhadap pihak lain, atau juga terhadap suatu kelompok sosial; dapat dikatakan sebagai satu produk turunan dari pujian, refleksi diri, atau rasa memiliki yang terpenuhi. Para filsuf dan psikolog sosial telah mengamati bahwa kesombongan adalah suatu emosi sekunder yang kompleks, yang memerlukan pengembangan dari satu perasaan pribadi dan penguasaan perbedaan konseptual yang relevan (misalnya membedakan kesombongan dari kebahagiaan dan sukacita) melalui interaksi secara lisan dengan orang lain.[1] Beberapa psikolog sosial juga mengidentifikasinya terkait dengan suatu sinyal dari status sosial yang tinggi.[2]

  1. ^ (Inggris) Sullivan, GB (2007). Wittgenstein and the grammar of pride: The relevance of philosophy to studies of self-evaluative emotions. New Ideas in Psychology. 25(3). 233–252 http://dx.doi.org/10.1016/j.newideapsych.2007.03.003
  2. ^ (Inggris) Shariff AF, Tracy JL. (2009). Knowing who's boss: implicit perceptions of status from the nonverbal expression of pride. Emotion. 9(5):631–9. PMID 19803585

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy