Kota Serang | |
---|---|
Julukan: Kota Santri | |
Motto: Madani | |
Koordinat: 6°07′12″S 106°09′01″E / 6.12°S 106.1503°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Tanggal berdiri | 2 November 2007 |
Dasar hukum | UU No. 32/2007 |
Hari jadi | 10 Agustus 2007 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Wali Kota | Yedi Rahmat (Pj.) |
• Wakil Wali Kota | lowong |
• Sekretaris Daerah | Nanang Saefudin |
Luas | |
• Total | 266,74 km2 (102,99 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 735.651 |
• Kepadatan | 2,800/km2 (7,100/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Sunda Serang, Jawa Serang |
• IPM | 76,43 (2023) tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0254 |
Pelat kendaraan | A |
Kode Kemendagri | 36.73 |
Kode SNI 7657:2023 | SRG |
DAU | Rp 684.975.897.000,- (2020)[3] |
Fauna resmi | Itik damiaking |
Situs web | serangkota |
Kota Serang (aksara Sunda: ᮞᮦᮛᮀ) merupakan salah satu kota dan sekaligus menjadi ibu kota provinsi di Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini berada di bagian barat laut Provinsi Banten, serta dikelilingi oleh Kabupaten Serang di sebelah selatan, barat, dan timur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Kota Serang dilintasi Jalan Tol Jakarta–Merak dan juga dilintasi oleh Jalur kereta api Merak–Tanah Abang. Kota ini berada di wilayah metropolitan Serang Raya.
Kota Serang adalah kota yang berperan sebagai pusat budaya Sunda Banten dan Jawa Serang, serta penduduknya menuturkan Bahasa Sunda Banten dan juga Bahasa Jawa Serang. Di Kota ini terdapat sisa-sisa bangunan bersejarah masa kejayaan Kesultanan Banten. Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Kota Serang sebanyak 735.651 jiwa, dengan kepadatan 2.700 jiwa/km2.[1]