Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara
Kode emitenIDX: KRAS
IndustriManufaktur Baja
Didirikan31 Agustus 1970
Kantor pusatJl. Industri No.5,
Tokoh kunci
  • Purwono Widodo (Direktur Utama)
  • Tardi (Direktur Keuangan & Manajemen Risiko)
  • Djoko Muljono (Direktur Infrastruktur & Penunjang Bisnis)
  • Muhamad Akbar (Direktur Komersial)
  • Sriyani Puspa Kinasih (Direktur SDM)
  • Agus Nizar Vidiansyah (Direktur Pengembangan Bisnis & Portofolio)
Produk
  • Baja Lembaran Panas,
  • Baja Lembaran Dingin,
  • Batang Kawat
Jasa
  • Rekayasa & Konstruksi
  • Pemeliharaan Mesin
  • Konsultasi Teknis
  • Penyediaan Infrastruktur-Suprastruktur
PendapatanKenaikan Rp30 Triliun (November 2021)
Kenaikan Rp2,2 Triliun (November 2021)
Kenaikan Rp1,06 Triliun (November 2021)
Pemilik
Anak usaha
  • PT Krakatau Baja Konstruksi (sub-holding)
  • PT Krakatau Sarana Infrastruktur (sub-holding)
Situs webwww.krakatausteel.com

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. merupakan BUMN[1] yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional.

Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan kerja sama Tjazpromexport dari Uni Soviet. Namun, terjadinya gejolak politik dan ekonomi yang parah, mengakibatkan pembangunan pabrik sempat terhenti.

Barulah memasuki awal 1970-an, unit pabrik dilanjutkan pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31 Agustus 1970 dengan nama Krakatau Steel. Selama dekade pertama perusahaan berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan Cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama.

  1. ^ krakatausteel Diarsipkan 2016-12-19 di Wayback Machine., (Kaunduh 14/2/13).

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy