24Cr Kromium | |||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sifat umum | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengucapan | /kromium/[1] | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Penampilan | metalik keperakan | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kromium dalam tabel periodik | |||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor atom (Z) | 24 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Golongan | golongan 6 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Periode | periode 4 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Blok | blok-d | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kategori unsur | logam transisi | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Berat atom standar (Ar) |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||
Konfigurasi elektron | [Ar] 4s13d5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektron per kelopak | 2, 8, 13, 1 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat fisik | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) | padat | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik lebur | 2180 K (1907 °C, 3465 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Titik didih | 2944 K (2671 °C, 4840 °F) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kepadatan mendekati s.k. | 7,15 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
saat cair, pada t.l. | 6,3 g/cm3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor peleburan | 21,0 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kalor penguapan | 347 kJ/mol | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kapasitas kalor molar | 23,35 J/(mol·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Tekanan uap
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
Sifat atom | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Bilangan oksidasi | −4, −2, −1, 0, +1, +2, +3, +4, +5, +6 (tergantung pada bilangan oksidasinya, oksida asam, basa, atau amfoter) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Elektronegativitas | Skala Pauling: 1,66 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Energi ionisasi | ke-1: 652,9 kJ/mol ke-2: 1590,6 kJ/mol ke-3: 2987 kJ/mol (artikel) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari atom | empiris: 128 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Jari-jari kovalen | 139±5 pm | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Lain-lain | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelimpahan alami | primordial | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Struktur kristal | kubus berpusat badan (bcc) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Kecepatan suara batang ringan | 5940 m/s (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Ekspansi kalor | 4,9 µm/(m·K) (suhu 25 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Konduktivitas termal | 93,9 W/(m·K) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Resistivitas listrik | 125 n Ω·m (suhu 20 °C) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Arah magnet | antiferomagnetik (agak: SDW)[2] | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Suseptibilitas magnetik molar | +280,0×10−6 cm3/mol (273 K)[3] | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Young | 279 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus Shear | 115 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Modulus curah | 160 GPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Rasio Poisson | 0,21 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Mohs | 8,5 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Vickers | 1060 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Skala Brinell | 687–6500 MPa | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Nomor CAS | 7440-47-3 | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Penemuan dan isolasi pertama | Louis N. Vauquelin (1794, 1797) | ||||||||||||||||||||||||||||||||
Isotop kromium yang utama | |||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kromium adalah unsur kimia dengan lambang Cr dan nomor atom 24. Ia adalah unsur pertama dalam golongan 6. Ia adalah logam berwarna abu-abu seperti baja, berkilau, keras dan rapuh[4] yang memerlukan pemolesan tinggi, tahan pengusaman, dan memiliki titik lebur tinggi. Nama unsur ini diturunkan dari bahasa Yunani χρῶμα, chrōma, yang berarti warna,[5] karena banyak senyawa kromium sangat berwarna.
Paduan ferokromium diproduksi secara komersial dari kromit dengan cara silikotermal atau reaksi aluminotermal dan logam kromium melalui proses pemanggangan dan pelindian yang diikuti dengan reduksi menggunakan karbon dan kemudian aluminium. Logam kromium bernilai tinggi karena ketahanannya yang tinggi terhadap korosi dan kekerasannya. Pengembangan utamanya adalah pengungkapan bahwa baja dapat dibuat sangat tahan korosi dan pengusaman dengan penambahan kromium logam untuk membentuk baja nirkarat. Baja nirkarat dan pelapisan krom (elektroplating dengan kromium) secara gabungan adalah 85% dari penggunaan komersial.
Ion kromium trivalen (Cr(III)) dalam jumlah renik adalah nutrisi esensial pada manusia untuk metabolisme insulin, gula dan lipida, meskipun persoalan ini masih diperdebatkan.[6]
Sementara logam kromium dan ion Cr(III) dianggap tidak beracun, kromium heksavalen (Cr(VI)) bersifat toksik dan karsinogenik. Situs produksi kromium yang sudah tidak terpakai sering memerlukan pembersihan lingkungan.