Kunyit | |
---|---|
Curcuma longa | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Klad: | Angiospermae |
Klad: | Monokotil |
Klad: | Komelinid |
Ordo: | Zingiberales |
Famili: | Zingiberaceae |
Genus: | Curcuma |
Spesies: | C. longa
|
Nama binomial | |
Curcuma longa | |
Sinonim | |
Curcuma domestica Val. |
Kunyit atau kunir (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.) adalah termasuk salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau obat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan seperti pemakaian dalam perawatan kulit dan wajah.
Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean (Zingiberaceae). Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal di antaranya seperti unin (Ambon), gorachi (Ternate) yang berarti emas,[3] turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), konéng (Sunda), huni (Bima), konyè' (Madura), Kunyir (Komering). Cahang (Dayak Panyambung), Dio (Panihing), Uinida (Talaud), Kuni (Sangir), Alawaha (Gorontalo), dan masih banyak sebutan unik tersebar dari wilayah Indonesia mengingat indonesia memiliki beragam wilayah dan bahasa.[4]