Kurnianingrat

Raden Ajeng
Kurnianingrat Sastrawinata
Kurnianingrat, ca 1950
LahirKoernia[1]
(1919-09-04)4 September 1919
Ciamis, Hindia Belanda
Meninggal18 Oktober 1993(1993-10-18) (umur 74)
Jakarta, Indonesia
AlmamaterCornell University (MA)
Dikenal atas
Suami/istri
(m. 1970; meninggal 1975)
Orang tua

Raden Ajeng Kurnianingrat Sastrawinata (4 September 1919 – 18 Oktober 1993), atau lebih dikenal dengan nama Kurnianingrat,[a] adalah seorang pendidik dan pelopor kurikulum pengajaran bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Inspeksi Pengajaran Bahasa Inggris (IPBI), sebuah lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia, mulai tahun 1953 hingga 1956. Kemudian, ia menjabat sebagai Kepala Program Studi Inggris di Universitas Indonesia.

Lahir pada sebuah keluarga aristokrat Sunda—ayahnya adalah Bupati Ciamis, Jawa Barat (saat itu masih merupakan bagian dari koloni Hindia Belanda) dan ibunya adalah seorang guru asal Garut—Kurnianingrat pun bersekolah di sekolah berbahasa Belanda dan tinggal bersama keluarga Belanda dan Indo-Eropa. Setelah lulus dari sekolah menengah, ia melanjutkan studinya di sekolah pendidikan guru, dan kemudian lulus dengan gelar diploma pendidikan, dengan spesialisasi di psikologi. Tugas mengajar pertamanya, pada tahun 1938, adalah di Batavia (sekarang Jakarta), di tempat ia pertama kali mengetahui tentang perkembangan gerakan nasionalis Indonesia. Selama dan segera setelah Jepang menduduki Hindia Belanda, ia bekerja dan tinggal di Yogyakarta, serta menjadi saksi dan berpartisipasi dalam Revolusi Nasional Indonesia. Di sana, ia bertemu dengan perdana menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, yang kemudian ia nikahi pada tahun 1970. Dua orang muridnya, Daoed Joesoef dan Nugroho Notosusanto, lalu menjadi menteri pendidikan Indonesia.

Kurnianingrat juga pernah tinggal di luar Indonesia untuk melanjutkan studinya. Pertama, studi selama satu tahun di Sydney untuk mempelajari sistem pendidikan Australia, lalu studi selama dua tahun di Universitas Cornell di Amerika Serikat untuk meraih gelar magister di bidang literatur Inggris. Ia pun berteman dengan sejumlah akademisi asing, seperti Herbert Feith dan istrinya, Betty, Ailsa Thomson Zainuddin, dan George McTurnan Kahin. Karena pengalamannya bekerja bersama Feiths dan Zainuddin, yang merupakan salah satu sukarelawan asal Australia pertama yang mengerjakan tugas untuk pemerintah Indonesia, ia pun menjadi pendukung awal dari program sukarelawan internasional Australia.

  1. ^ Gunseikanbu 1943, hlm. 86.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy