Lambang Lampung |
---|
|
|
Digunakan sejak | 1972 |
---|
Mustaka | Siger Emas. |
---|
Perisai | Payung berjari 17, ruas tepi 8, garis batas ruas, 19, dan 45 rumbai Emas, tangkai Putih, laduk dan payan saltire Putih, dengan gung di atasnya Emas. Perisai belakang triwarna hijau, coklat, biru per pale, dengan kemuncak Putih tulisan lampung Merah. |
---|
Penopang | Padi 45 butir di kiri dan lada 17 daun dan 8 × 8 biji di kanan, semua warna alam. |
---|
Kompartemen | Sang Bumi Lampung (lampung) ditulis dalam aksara Lampung Putih. |
---|
Motto | sang bumi ruwa jurai (Sang Bumi Lampung) hitam di atas pita putih. Satu wilayah yang ditinggali oleh dua tradisi masyarakat adat yaitu Saibatin dan Pepadun. |
---|
Lambang Lampung terdiri dari lukisan padi dan lada yang merupakan simbol hasil bumi yang banyak dibudidaya di Lampung. Laduk dan payan berupa golok dan tombak adalah senjata tradisional masyarakat Lampung. Gong perlambang keagungan seni budaya asli. Siger sebagai lambang keagungan budaya. Payung adalah tempat masyarakat berlindung. Pada lambang, terdapat tulisan Sang Bumi Ruwai Jurai yang berarti satu bumi dua tradisi (ruwa dan jurai) yang terdapat pada masyarakat asli Lampung artinya Sang Bumi Lampung, yang juga memiliki dua tradisi yang mengkristal pada Adat yaitu Saibatin dan tradisi budaya Pepadun[1][2].
Lampung artinya Sang Bumi Lampung. Sebuah Provinsi di bagian Selatan Sumatra, dengan ibu kota pusat pemerintahan Kota Bandar Lampung.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2021-10-27.
- ^ https://rasindonews.wordpress.com/2022/07/25/peraturan-daerah-no-1-tahun-1971-tentang-bentuk-lambang-daerah/