Lamtoro

Lamtoro
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Caesalpinioideae
Klad: Mimosoideae
Genus: Leucaena
Spesies:
L. leucocephala
Nama binomial
Leucaena leucocephala
Sinonim
  • Acacia leucocephala, Lam., 1783[2]
  • Mimosa glauca, Linn., 1763[3] (misappl.)
  • Acacia glauca, (Linn.) Willd., 1806[4]
  • Leucaena glauca, (Linn.) Benth., 1842[5]
Lamtoro
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi148 kcal (620 kJ)
26,2 g
0,5 g
10,6 g
VitaminKuantitas
%AKG
Vitamin A equiv.
52%
416 μg
Tiamina (B1)
20%
0.23 mg
Vitamin C
24%
20 mg
MineralKuantitas
%AKG
Kalsium
16%
155 mg

Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.

Lamtoro,[6] kemlandingan,[7] petai selong atau petai cina[8] (Leucaena leucocephala) adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan), yang kerap digunakan dalam penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun diperkenalkan ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan,[9] dan kemudian menyebar pula ke pulau-pulau yang lain di Indonesia. Tanaman ini di Malaysia dinamai petai belalang.

Tumbuhan ini dikenal pula dengan aneka sebutan yang lain seperti malanding, pĕlĕnding, peuteuy sélong (Sd.); tembara/temboro, kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung (lamtoro besar; untuk varietas yang bertubuh lebih besar) (Jw.); serta kalandhingan, lantoro (Md.).[9] Nama-namanya dalam pelbagai bahasa asing, di antaranya: petai belalang, petai jawa (Mly.); lamandro (PNG); ipil-ipil, elena, kariskis (Fil.); krathin (Thai); leucaena, white leadtree (Ingg.); dan leucaene, faux mimosa (Prc.).[10] Nama spesiesnya, leucocephala (='berkepala putih') mengacu kepada bongkol-bongkol bunganya yang berwarna keputihan.[11]

  1. ^ de Wit, H.C.D. 1961. Typification and correct name of Acacia villosa Willd. and Leucaena glauca (L.) Bth. Taxon, 10(2): 54
  2. ^ Lamarck, J.B. 1783. Encycl. Méth. Bot. 1: 12
  3. ^ Linnaeus, C. 1763. Species plantarum: exhibentes plantas ... Ed. 2 T. II: 1504.
  4. ^ Willdenow, C.L. 1806. Species plantarum: exhibentes plantas ... Ed. 4 T. II(2): 1075.
  5. ^ Bentham, G. 1842. Notes on Mimoseae, with a short synopsis of species. The Journal of Botany. v. 4: 416.
  6. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata lamtoro pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-7. 
  7. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata kemlandingan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-8. 
  8. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata petai cina pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-7. 
  9. ^ a b Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 885-887 (sebagai Leucaena glauca Benth.) (versi 1916. De Nuttige Planten ... II: 221)
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama prosea_3025
  11. ^ ICRAF Agroforestry Tree Database: Leucaena leucocephala Diarsipkan 2010-12-19 di Wayback Machine.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in