Lebah madu barat | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Kelas: | Insecta |
Ordo: | Hymenoptera |
Famili: | Apidae |
Genus: | Apis |
Spesies: | A. mellifera
|
Nama binomial | |
Apis mellifera | |
Subspesies[1] | |
Sinonim | |
|
Lebah madu barat atau lebah madu Eropa (Apis mellifera) adalah lebah madu yang paling umum dijumpai di seluruh dunia.[2] Nama genusnya Apis adalah kata Latin untuk "lebah", sementara nama spesiesnya, mellifera berarti "pembawa madu" dalam bahasa Latin, yang merujuk kepada produksi madu oleh spesies ini.[3]
Seperti spesies-spesies lebah madu lainnya, lebah madu barat adalah hewan yang eusosial, membentuk koloni dengan satu betina subur (atau "ratu"), banyak betina yang tak subur (atau "pekerja"), dan sebagian kecil jantan subur. Masing-masing koloni dapat menjadi rumah puluhan ribu ekor lebah. Aktifitas koloni diatur dengan komunikasi kompleks antar individu melalui gabungan feromon dan bahasa tarian.
Spesies ini adalah salah satu jenis serangga pertama yang didomestikasi, dan menjadi spesies utama yang dikelola oleh pemelihara lebah hingga saat ini karena produksi madu dan penyerbukan yang dilakukan mereka. Dengan bantuan manusia, lebah madu barat telah menyebar ke semua benua kecuali Antarktika. Lebah madu barat terancam oleh penyakit dan hama, terkhususnya tungau Varroa dan fenomena keruntuhan koloni lebah. Terdapat beberapa indikasi bahwa spesies ini langka atau bahkan punah di alam liar di Eropa, dan pert ahun 2014, spesies ini didaftarkan sebagai "Kurang Data" pada Daftar merah IUCN. Banyak studi mengindikasikan bahwa spesies ini telah mengalami penurunan populasi yang signifikan di Eropa; namun masih belum jelas apakah mereka merujuk kepada status spesies tersebut di alam liar atau pada koloni-koloni yang terkelola. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membedakan koloni liar dan non-liar untuk menentukan status konservasi spesies ini di alam liar, yaitu dengan cara manajemen yang mandiri.[4]
Lebah madu barat adalah organisme model yang penting pada penelitian ilmiah, terkhususnya pada bidang evolusi sosial, pembelajaran dan memori; mereka juga digunakan pada studi toksisitas pestisida, terkhususnya melalui serbuk sari, untuk meneliti dampak pestisida komersil.