Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Lukman Wiriadinata | |
---|---|
Menteri Kehakiman Indonesia ke-8 | |
Masa jabatan 3 April 1952 – 30 Juli 1953 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Wilopo |
Pengganti Djodi Gondokusumo | |
Masa jabatan 12 Agustus 1955 – 24 Maret 1956 | |
Presiden | Soekarno |
Perdana Menteri | Burhanuddin Harahap |
Pendahulu Djodi Gondokusumo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Garut, Jawa Barat, Hindia Belanda | 22 Agustus 1910
Meninggal | 22 Juli 1988 Jakarta | (umur 77)
Partai politik | Partai Sosialis Indonesia |
Anak | Hoesein Wiriadinata |
Profesi | Advokat, Ahli Hukum |
Kabinet | Wilopo, Burhanuddin Harahap |
Sunting kotak info • L • B |
Mr. Lukman Wiriadinata (22 Agustus 1910 – 22 Juli 1988)[1][2] adalah intelektual Sunda di bidang hukum, salah satu anggota Kabinet Wilopo dan Kabinet Burhanudin Harahap masa bakti 12/8/1955-24/3/1956.[3] Sutan Sjahrir mengajaknya menjadi anggota PSI, Partai Sosialis Indonesia, dan akhirnya menjadi Menteri Kehakiman sebanyak dua periode, 1952-1953 dan 1955-1956,[4] pada era pemerintahan Presiden Sukarno. Lukman bersama Suardi Tasrif, sebagai ketua dan sekretaris Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN) merintis Pembentukan Lembaga Bantuan Hukum/Lembaga Pembela Umum (Legal Aid/Public Defender) sebagai Pilot Project PERADIN yang berdiri sendiri.[5]
|publisher=
pada posisi 79 (bantuan)