Martin Buber | |
---|---|
Lahir | 8 Februari 1878 Wina, Austro-Hungaria |
Meninggal | 13 Mei 1965 |
Era | Filsafat Abad ke-20 |
Kawasan | Filsafat Barat |
Aliran | Eksistensialisme |
Minat utama | Ontologi |
Gagasan penting | Ich-Du dan Ich-Es; Aku-Itu dan Aku-Engkau |
Martin Buber (bahasa Ibrani: מרטין בובר, bahasa Jerman: Martin Buber, bahasa Yiddi: מארטין בובער;8 Februari 1878 – 13 Juni 1965[1]) adalah seorang filsuf Jerman kelahiran Austria yang terkenal dengan filsafat dialognya, sebuah pemikiran eksistensialisme yang berpusat pada pembedaan antara relasi Aku-Itu dan Aku-Engkau.[1][2]
Lahir di Wina, Buber datang dari sebuah keluarga Yahudi taat, tetapi dia berpisah dari tradisi Yahudi untuk mempelajari filsafat secara sekuler. Pada tahun 1902, Buber menjadi editor dari majalah mingguan Die Welt, organ sentral gerakan Zionis, meskipun pada akhirnya ia mundur dari kerja organisasinya di Zionisme. Pada tahun 1923 ia menulis Ich und Du (Aku dan Engkau). Pada tahun 1930, Buber menjadi seorang profesor honorer di Universitas Frankfurt, tapi dia segera mundur untuk memprotes naiknya Adolf Hitler pada tahun 1933. Ia kemudian mendirikan Kantor Sentral Pendidikan Yahudi Dewasa yang akan menjadi sebuah organisasi penting sejalan dengan aktivitas pemerintah Jerman yang melarang orang Yahudi untuk mengikuti pendidikan publik. Pada tahun 1938, Buber meninggalkan Jerman dan tinggal di Yerusalem, Palestina (saat itu masih di bawah Mandat Inggris, kini Israel); menerima keprofesoran di Universitas Ibrani dan mengajar di antropologi serta sosiologi dasar.
Selain sebagai seorang filsuf, Buber juga dikenal sebagai teolog dan politikus.[2] Ia memiliki darah Yahudi dan amat dipengaruhi oleh tradisi agama Yahudi di dalam pemikirannya.[1][2] Pemikirannya yang terkenal terdapat di dalam buku yang berjudul "Aku dan Engkau" (dalam bahasa Jerman Ich un Du) yang ditulis tahun 1923, "Musa" yang ditulis tahun 1946, "Antara Manusia dan Manusia" yang ditulis tahun 1947, dan "Gerhana Tuhan" yang ditulis tahun 1952.[2]
Buber adalah keturunan langsung dari rabbi abad ke-16, Meir ben Isaac Katzenellenbogen, yang dikenal sebagai Maharam Padua. Sepupunya adalah wirausahawati kosmetik Helena Rubinstein. Karl Marx sang filsuf adalah salah satu saudara.[3]
Istri Buber, Paula, meninggal pada tahun 1958, dan ia pun meninggal di rumahnya di Talbiya, Jerusalem, pada tanggal 13 Juni 1965. Mereka memiliki dua anak: satu anak laki-laki yaitu Rafael Buber dan satu anak perempuan bernama Eva Strauss-Steinitz.[3]