Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri
Potret resmi sebagai presiden, 2001.
Presiden Indonesia ke-5
Masa jabatan
23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
Wakil PresidenHamzah Haz
Wakil Presiden Indonesia ke-8
Masa jabatan
21 Oktober 1999 – 23 Juli 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ke-1
Mulai menjabat
24 Maret 1999
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia
Masa jabatan
22 Januari 1993 – 27 Juli 1996
Sebelum
Pendahulu
Soerjadi
Pengganti
Soerjadi
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 21 Oktober 1999
Daerah pemilihanJawa Barat (Bandung)
Masa jabatan
1 Oktober 1987 – 30 September 1997
Daerah pemilihanJawa Tengah
Informasi pribadi
Lahir
Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri

23 Januari 1947
Yogyakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikPDI (1986–1996)
PDI-P (sejak 1999)
Suami/istri
(m. 1968; meninggal 1970)

Hassan Gamal A. Hasan[a]
(m. 1973; meninggal 2013)
AnakMohammad Rizki Pratama
Mohammad Prananda Prabowo
(dari Surindro Supjarso)
Puan Maharani
(dari Taufiq Kiemas)
Orang tuaSoekarno dan Fatmawati
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Peringatan: Page using Template:Infobox officeholder with unknown parameter "net_worth" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Prof. Dr. (H.C.)[2] Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri (lahir 23 Januari 1947) adalah Presiden Indonesia ke-5 yang menjabat sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004 dan Wakil Presiden Indonesia ke-8 yang menjabat sejak 21 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001.

Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan satu-satunya hingga saat ini,[3] dan wanita kelima yang memimpin negara berpenduduk mayoritas Muslim. Setelah Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri menjadi menjadi Presiden Indonesia setelah Wahid dicopot dari jabatannya pada tahun 2001. Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2004, tetapi dikalahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mencalonkan diri kembali dalam Pemilu Presiden 2009, tetapi dikalahkan Yudhoyono untuk kedua kalinya.

Megawati Soekarnoputri berperan penting dalam menciptakan Komisi Pemberantasan Korupsi, sebuah lembaga yang bertugas untuk melawan korupsi di Indonesia. Ia juga menetapkan sistem pemilihan umum untuk pertama kalinya di mana rakyat Indonesia dapat memilih presiden dan wakil presiden secara langsung, selain memilih calon anggota legislatif. Akibatnya, ia diberi julukan "Ibu Penegak Konstitusi".[4]

Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999. Ia adalah putri sulung presiden pertama Indonesia, Soekarno.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan

  1. ^ "Megawati Soekarnoputri". LHKPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-07. Diakses tanggal 2020-12-27. 
  2. ^ Ihsanuddin (24 Mei 2016). Gatra, Sandro, ed. "Megawati Dapat Gelar Doktor "Honoris Causa", Kuliah di Unpad Diliburkan". Kompas.com. Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-17. Diakses tanggal 23 Juli 2017. 
  3. ^ Seely, Megan (6 August 2019). Fight Like a Girl, Second Edition: How to Be a Fearless Feminist (dalam bahasa Inggris). NYU Press. hlm. 121. ISBN 978-1-4798-7731-7. 
  4. ^ "Ini 7 Julukan Presiden Indonesia, Dari Soekarno Sampai Jokowi : Okezone Edukasi". edukasi.okezone.com/. 28 November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2023. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy