Metionina | |
---|---|
Nama sistematik | Asam S-2-amino-4- (metilsulfanil)-butanoat |
Singkatan | Met M |
Kode genetik | AUG (sekaligus kodon pembuka) |
Rumus kimia | C5H11NO2S |
Massa molekul | 149,21g mol−1 |
Titik lebur | 281 °C |
Massa jenis | 1,34 g cm−3 |
Titik isoelektrik | 5,74 |
pKa | 2,16 9,08 |
Nomor CAS | [63-68-3] |
SMILES | C(N)(C(=O)O)CCSC |
Metionina, bersama-sama dengan sisteina, adalah asam amino yang memiliki atom S. Asam amino ini penting dalam sintesis protein (dalam proses transkripsi, yang menerjemahkan urutan basa nitrogen di DNA untuk membentuk RNA) karena kode untuk metionina sama dengan kode awal (start) untuk suatu rangkaian RNA. Biasanya, metionina awal ini tidak akan terikut dalam protein yang kelak terbentuk karena dibuang dalam proses pascatranskripsi.
Asam amino ini bagi manusia bersifat esensial, sehingga harus dipasok dari bahan pangan. Sumber utama metionina adalah buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan), susu (susu murni, beberapa jenis keju), sayuran (spinach, bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan (kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu, tempe).
Biosintesis metionina dilakukan oleh tumbuhan dan mikrobia menggunakan asam aspartat dan sisteina sebagai bahan baku (sistein juga dibuat dari metionina, suatu proses dapat balik).