Mochtar | |
---|---|
Gubernur Jawa Tengah ke-5 | |
Masa jabatan 16 Januari 1960 – 1966 | |
Bupati Klaten ke-3 | |
Masa jabatan 1954–1957 | |
Bupati Pemalang ke-5 | |
Masa jabatan 1950–1954 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Salatiga, Jawa Tengah | 24 Juni 1909
Meninggal | 28 Februari 1985 Semarang,Jawa Tengah | (umur 75)
Makam | Pemakaman Bergota Semarang |
Partai politik | PNI |
Dikenal karena | Anggota DPR RI Gubernur Jawa Tengah Bupati Klaten Bupati Pemalang |
Karier militer | |
Pangkat | Brigadir Jenderal KKO (tituler) |
Satuan | KKO-AL |
Sunting kotak info • L • B |
Brigadir Jenderal (Tituler) KKO-AL Mochtar (24 Juni 1909 – 28 Februari 1985)[1] adalah mantan Gubernur Jawa Tengah periode 1960–1966. Ia dikenal juga sebagai pejabat eksekutif di Jawa Tengah (Bupati Klaten, Pemalang hingga Gubernur Jawa Tengah). Ketika ia menjadi gubernur, ia termasuk dari enam gubernur yang dianggap Soekarnois yang kemudian melalui berbagai cara sempat dituduh sepihak terlibat PKI setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 tapi tidak terbukti.[2] Selain itu, ia juga dikenal sebagai salah satu pengurus organisasi Front Nasional di Jawa Tengah dan digelari "Bapak Lembaga Sosial Desa".[2][3][4][5][6][7]
Pada tahun 2021 saat perayaan Dies Natalis ke-64 Universitas Diponegoro (UNDIP), namanya termasuk salah satu dari 6 tokoh yang diberikan penghargaan oleh Undip karena telah berjasa dalam sejarah perkembangan Undip menjadi nama jalan protokol di kawasan kampus Tembalang, Semarang.
Namanya juga diabadikan menjadi nama Stadion Mochtar (lapangan Sirandu) di Kota Pemalang
Selama menjadi gubernur, ia juga memprakarsai pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah [8]pada tahun 1963.