Muhammad Munir | |
---|---|
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat | |
Masa jabatan 5 Juni 2013 – 25 Juli 2015 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-34 | |
Masa jabatan 13 Maret 2012 – 5 Juni 2013 | |
Pangdam III/Siliwangi | |
Masa jabatan 9 Agustus 2011 – 13 Maret 2012 | |
Pendahulu Moeldoko | |
Panglima Divisi Infanteri 1/Kostrad | |
Masa jabatan 12 Oktober 2010 – 9 Agustus 2011 | |
Pengganti M. Ridwan | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 28 Oktober 1958 Kendal, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | PKS (2022–sekarang)[1] |
Suami/istri | Lia Sulviana |
Almamater | Akabri bagian Darat (1983) |
Pekerjaan | Tentara, Politisi |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1983−2016 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
NRP | 29264 |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Munir (lahir 28 Oktober 1958) adalah seorang pensiunan tentara Indonesia. Terakhir berdinas ia menjabat sebagai Sekjen Wantannas. Munir pernah menjabat sebagai Wakasad pada tahun 2013 hingga 2015. Saat itu dia didapuk sebagai orang nomor dua di TNI-AD menggantikan Letjen TNI Moeldoko yang menjadi KSAD. Munir merupakan alumnus Akademi Militer di Magelang tahun 1983 dan berasal dari kecabangan infanteri.[2]
Munir tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting. Dia pernah menjadi Ajudan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia kemudian menjabat Kasdivif 1/Kostrad, Kasdam Jaya, Pangdivif 2/Kostrad, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad dan terakhir sebagai Wakasad.