Myanmar

Republik Persatuan Myanmar

ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်‌
Pyidaunzu Thanmăda Myănma Nainngandaw (Burma)
Semboyan
Lagu kebangsaan
ကမ္ဘာမကျေ
Kambha Ma Kye
(Indonesia: "Hingga Dunia Berakhir")
Lokasi  Myanmar  (hijau)

di ASEAN  (abu-abu tua)  –  [Legenda]

Lokasi Myanmar
Ibu kotaNaypyidaw¹
19°45′N 96°6′E / 19.750°N 96.100°E / 19.750; 96.100
Kota terbesarYangon²
16°42′N 96°36′E / 16.700°N 96.600°E / 16.700; 96.600
Bahasa resmiBurma
Bahasa yang diakui Inggris
Bahasa daerah
yang diakui
Aksara resmiAksara Burma
Kelompok etnik
(2018[1][2])
Agama
DemonimBurmese / Myanma[4]
PemerintahanKesatuan semi-presidensial junta militer republik konstitusional
• Presiden
Myint Swe
Min Aung Hlaing
Soe Win
LegislatifPyidaungsu Hluttaw
Amyotha Hluttaw
Pyithu Hluttaw
Pembentukan
ca 180 SM
23 Desember 849
16 Oktober 1510
29 Februari 1752
1824–1948
(1 Januari 1886)
• Kemerdekaan dari Britania Raya
4 Januari 1948
2 Maret 1962
1962-1988
• Pergantian nama dari "Burma" menjadi "Myanmar"
18 Juni 1989
• Pemulihan kepresidenan
30 Maret 2011
1 Februari 2021
Luas
 - Total
676.578 km2 (39)
 - Perairan (%)
3,06
Populasi
 - Perkiraan 2022
57.526.449[5] (25)
/km2 (125)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $260,274 miliar[6] (63)
Kenaikan $4.830[6] (142)
PDB (nominal)2022
 - Total
Penurunan $59,530 miliar[6] (71)
Penurunan $1.105[6] (160)
Gini (2017) 30,7[7]
sedang
IPM (2021)Penurunan 0,585[8]
sedang · 149
Mata uangKyat (K)
(MMK)
Zona waktuMMT
(UTC+06.30)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+95
Kode ISO 3166MM
Ranah Internet.mm
  1. Juga dieja "Nay Pyi Taw".
  2. Juga dieja "Rangoon".
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Myanmar (bahasa Burma: မြန်မာ; MLCTS: mranma, diucapkan [mjàɴmà]), secara resmi bernama Republik Persatuan Myanmar (bahasa Burma: ပြည်ထောင်စု သမ္မတ မြန်မာနိုင်ငံတော်; diucapkan [pjìdàʊɴzṵ θàɴməda̰ mjəmà nàɪɴŋàɴdɔ̀]) juga dikenal sebagai Burma (nama resmi hingga tahun 1989), adalah sebuah negara berdaulat di Asia Tenggara. Myanmar berbatasan dengan India dan Bangladesh di sebelah barat, Thailand dan Laos di sebelah timur dan Tiongkok di sebelah utara dan timur laut. Negara seluas 676.578 km² ini telah diperintah oleh pemerintahan militer sejak kudeta tahun 1988. Negara ini adalah negara berkembang dan memiliki populasi lebih dari 51 juta jiwa (sensus 2014).[9] Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005.[10] Myanmar telah bergabung sebagai anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sejak tahun 1997.

Peradaban awal di Myanmar termasuk penduduk berbahasa Tibeto-Burma di Burma Utara dan Kerajaan Mon di Burma Selatan.[11] Pada abad ke-9, orang Bamar memasuki lembah atas Sungai Irrawaddy, diikuti dengan didirikannya Kerajaan Pagan tahun 1050-an. Sejak saat itu, bahasa Burma, termasuk budaya dan Buddha Theravada perlahan-lahan menjadi dominan di negara ini. Kerajaan Pagan jatuh akibat invasi Mongol. Pada abad ke-16, setelah disatukan oleh Dinasti Taungoo, negara ini dalam satu periode pernah menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.[12] Pada abad ke-19, Dinasti Konbaung menguasai daerah yang didalamnya termasuk wilayah Myanmar modern saat ini dan sesaat menguasai Manipur dan Assam. Inggris menguasai Myanmar setelah 3 Perang Anglo-Burma pada abad ke-19 dan negara ini kemudian menjadi koloni Inggris. Myanmar mendapatkan kemerdekaan tahun 1948, awalnya sebagai negara demokrasi, tetapi setelah kudeta tahun 1962, negara ini dikuasai militer.

Setelah merdeka, negara ini banyak mengalami kekerasan etnis. Selama periode ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan banyak organisasi lainnya melaporkan terus terjadi pelanggaran hak asasi manusia secara konsisten dan sistematis.[13] Pada tahun 2011, junta militer dibubarkan setelah pada tahun 2010 diadakan pemilihan umum, dan pemerintahan sipil dimulai. Hal ini, bersamaan dengan dilepasnya Aung San Suu Kyi dan tahanan politik lainnya, telah memperbaiki catatan hak asasi manusia dan hubungan luar negeri negara ini, memungkinkannya terbebas dari sanksi ekonomi.[14] Namun, negara ini belum terbebas dari kritik akibat perlakuan pemerintah terhadap etnis minoritas.[15] Pada pemilihan umum 2015, partai Aung San Suu Kyi menang mayoritas di parlemen. Namun, militer Myanmar tetap menjadi kekuatan utama di politik.

Myanmar adalah negara yang kaya dengan giok, batu permata, minyak bumi, gas alam, dan mineral lain. Ketimpangan pendapatan di Myanmar adalah salah satu yang terlebar di dunia, karena sebagian besar ekonomi dikuasai oleh sebagian orang yang disokong militer.[16] Hingga 2016, Myanmar menempati posisi 145 dari 188 negara di dunia menurut (Indeks Pembangunan Manusia).

  1. ^ "Largest Ethnic Groups In Myanmar". Worldatlas. 
  2. ^ "Burma". The World Factbook. U.S. Central Intelligence Agency. 
  3. ^ "The 2014 Myanmar Population and Housing Census- The Union Report: Religion" (PDF). myanmar.unfpa.org. Department of Population Ministry of Labour, Immigration and Population MYANMAR. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 March 2018. Diakses tanggal 3 February 2019. 
  4. ^ "ACT Health Community Profile, pg. 1" (PDF). Multicultural Health Policy Unit. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 11 April 2015. Diakses tanggal 5 August 2018. 
  5. ^ "Explore all countries–Burma". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  6. ^ a b c d "Myanmar". World Economic Outlook Database, October 2021. International Monetary Fund. Diakses tanggal 14 October 2022. 
  7. ^ "GINI index (World Bank estimate)". data.worldbank.org. World Bank. Diakses tanggal 13 July 2021. 
  8. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022. 
  9. ^ "Asian Development Bank and Myanmar: Fact Sheet" (PDF). Asian Development Bank. 30 April 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 26 November 2011. Diakses tanggal 20 November 2012. 
  10. ^ "The World Factbook – Burma". cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2010. Diakses tanggal 4 May 2016. 
  11. ^ O'Reilly, Dougald JW (2007). Early civilizations of Southeast Asia. United Kingdom: Altamira Press. ISBN 0-7591-0279-1. 
  12. ^ Lieberman, p. 152
  13. ^ "Burma". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-01. Diakses tanggal 6 July 2013. "Myanmar Human Rights". Amnesty International USA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-29. Diakses tanggal 6 July 2013. "World Report 2012: Burma". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2013. Diakses tanggal 6 July 2013. 
  14. ^ Madhani, Aamer (16 November 2012). "Obama administration eases Burma sanctions before visit". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-13. Diakses tanggal 2017-09-10. Fuller, Thomas; Geitner, Paul (23 April 2012). "European Union Suspends Most Myanmar Sanctions". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-24. Diakses tanggal 2017-09-10. 
  15. ^ Greenwood, Faine (27 May 2013). "The 8 Stages of Genocide Against Burma's Rohingya | UN DispatchUN Dispatch". Undispatch.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-18. Diakses tanggal 13 April 2014. "EU welcomes "measured" Myanmar response to rioting". Reuters. 11 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-06. Diakses tanggal 2017-09-10. "Q&A: Communal violence in Burma". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-16. Diakses tanggal 14 October 2013. 
  16. ^ Eleven Media (4 September 2013). "Income Gap 'world's widest'". The Nation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2014. Diakses tanggal 15 September 2014. McCornac, Dennis (22 October 2013). "Income inequality in Burma". Democratic Voice of Burma. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-15. Diakses tanggal 15 September 2014. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in