Nagaswara

PT NAGA SWARASAKTI
Didirikan09 September 1999 (1999-09-09)
PendiriRahayu Kertawiguna.
StatusBeroperasi
DistributorEME Music Entertainment Indonesia
GenrePop, Rock, Dangdut, Melayu, Elektronik
Asal negaraIndonesia
LokasiMenteng, Jakarta Pusat
Situs webnagaswara.co.id
Peringatan: Page using Template:Infobox record label with unknown parameter "owner" (pesan ini hanya ditampilkan dalam pratinjau).

Nagaswara adalah perusahaan rekaman independen asal Indonesia. Nagaswara didirikan oleh Rahayu Kertawiguna pada 9 September 1999 di Jakarta. Di awal berdirinya, Nagaswara hanya memproduksi lagu karaoke, musik house, remix dan berkembang menjadi label yang mempelopori lagu-lagu bergenre dance house music. Tahun 2000–2003, citra Nagaswara sudah melekat sebagai "Indonesia’s No.1 Dance Label".

Pada tahun tersebut, Nagaswara juga menjalin kerjasama dengan beberapa label multinasional dari Eropa, dan mendapatkan lisensi induk artis-artis mereka untuk diedarkan di Indonesia. Tahun 2004, Nagaswara bergabung dengan Supreme Music GmbH untuk mengedarkan album Groove Coverage, Covergirl di Indonesia.[1] Album dengan hits single God is a Girl milik band Jerman itu berhasil meraih angka penjualan Platinum di tanah air.

Tahun 2004, Nagaswara yang mulai berkantor di Jl. Johar 4U, Menteng, Jakarta Pusat, memproduksi album kompilasi artis lokal bekerjasama dengan stasiun radio swasta Mustang FM berjudul ''Gulalikustik''. Album yang dirilis pada bulan September ini memperkenalkan Kerispatih, Plus Minus, After, dan Gemala.

Sebelum resmi memakai nama Nagaswara Music & Publishing di akhir tahun 2005, Nagaswara mengontrak Kerispatih dan merilis album perdana yang berjudul Kejujuran Hati. Album tersebut melahirkan hits seperti "Kejujuran Hati", "Cinta Putih", dan "Lagu Rindu". Sebagai band pendatang baru, Kerispatih banyak mencatat prestasi dan meraih berbagai penghargaan lewat album ini.

Sukses Kerispatih diikuti oleh artis-artis Nagaswara lain seperti T2 (2007), Wali (2008), Hello Band (2008), Merpati Band (2008), The Dance Company (2009), dan Zivilia (2009). Nagaswara membuka pintu lebar bagi kehadiran artis baru yang ingin berkarya. Dengan sebutan Big Indie, hingga akhir tahun 2010, Nagaswara sudah menaungi banyak artis penyanyi dan band dari berbagai genre musik.

Menandai perubahan selera pasar kepada musik dangdut di awal tahun 2000-an, Nagaswara kemudian melahirkan banyak penyanyi dangdut seperti Zaskia Gotik, Fitri Carlina, Siti Badriah, Hesty "Klepek-Klepek" dan lain-lain. Hal ini berujung pada genre musik baru yang dinamai Dancedhut, gabungan dari kata dance dan dangdut. Genre musik ini, yang menggabungkan musik dangdut dengan genre musik EDM dan membalut hampir semua lagu-lagu dangdut produksi Nagaswara, menjadikan label musik ini sebagai pelopor musik dangdut modern.

  1. ^ Nagaswara Sebagai Label Musik No. 1 Di Indonesia

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy