Naskah Laut Mati

Naskah Laut Mati
Gulungan Kitab Mazmur (11Q5), salah satu dari 972 naskah dari Gulungan Naskah Laut Mati, dengan sebagian tulisan dalam bahasa Ibrani.
Bahan bakuPapirus, perkamen, dan perunggu
Sistem penulisanIbrani, Aramaik, Yunani, dan Nabatea
Dibuat408 SM sampai 318 M
Ditemukan1946/7–1956
Lokasi sekarangBeragam

Naskah Laut Mati, dalam arti sempit dari Naskah Gua-gua Qumran,[notes 1] adalah suatu kumpulan sekitar 981 naskah berbeda yang ditemukan antara tahun 1946 dan 1956 dalam 11 gua di sekitar pemukiman kuno di Khirbet Qumran di Tepi Barat. Gua-gua tersebut terletak sekitar 2 kilometer ke pedalaman dari sebelah barat laut pantai Laut Mati, tempat asal naskah-naskah tersebut memperoleh namanya.[3]

Konsensusnya adalah Naskah Gua-gua Qumran bertarikh tiga abad terakhir SM dan abad pertama Masehi (lihat paragraf "Umur" dalam artikel ini dan situs yang didedikasikan dari Museum Israel[2]). Koin-koin perunggu yang ditemukan di situs yang sama membentuk suatu rangkaian yang diawali dengan Yohanes Hyrkanos (135–104 SM) dan berlanjut hingga Perang Yahudi-Romawi Pertama (66–73 M), mendukung penanggalan menurut analisis teks dan radiokarbon atas gulungan-gulungan tersebut.[4] Naskah-naskah dari situs lainnya di Gurun Yudea bertarikh abad ke-8 SM hingga akhir abad ke-11 M.[1]

Teks-teks tersebut memiliki makna linguistik, religius, dan historis, yang sangat penting karena mencakup naskah-naskah ketiga tertua yang diketahui dan masih terlestarikan yang mana kemudian dimasukkan dalam kanon Alkitab Ibrani, bersama dengan deuterokanonika dan naskah-naskah biblika tambahan yang menyimpan bukti keanekaragaman pemikiran religius pada akhir masa Yudaisme Bait Kedua. Teks biblika yang lebih tua dari Naskah Laut Mati ditemukan dalam dua jimat berbentuk gulungan perak berisikan bagian-bagian Berkat Imamat dari Kitab Bilangan; gulungan-gulungan perak tersebut berhasil digali di Yerusalem, di Ketef Hinnom, dan berasal dari sekitar tahun 600 SM. Sebuah potongan yang sudah terbakar dari Kitab Imamat, berasal dari sekitar abad ke-6 M, belum lama ini telah dianalisis dan merupakan potongan tertua keempat dari Taurat yang diketahui masih ada.[5]

Sebagian besar teks-teks tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani, dengan beberapa dalam bahasa Aram (dalam dialek-dialek daerah yang berbeda, termasuk Nabatea), dan ada sedikit yang ditulis dalam bahasa Yunani Koine.[6] Apabila temuan dari Gurun Yudea disertakan, maka bahasa Latin (dari Masada) dan bahasa Arab (dari Khirbet al-Mird) dapat ditambahkan.[7] Kebanyakan teks ditulis di perkamen, beberapa di papirus, dan satu di tembaga.[8]

Menurut tradisi, gulungan-gulungan tersebut diidentifikasi dengan sekte Yahudi kuno yang disebut Eseni, meskipun beberapa penafsiran baru-baru ini menentang keterkaitannya dan beralasan bahwa gulungan-gulungan tersebut ditulis oleh para imam di Yerusalem, Saduki, atau kelompok-kelompok Yahudi tak dikenal lainnya.[9][10]

Karena kondisi yang buruk dari beberapa gulungan naskah tersebut, belum semuanya berhasil diidentifikasi. Naskah yang telah diidentifikasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok umum:

  1. Sekitar 40% merupakan salinan-salinan teks dari Alkitab Ibrani.
  2. Sekitar 30% merupakan teks-teks dari Periode Bait Kedua yang pada akhirnya tidak dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani, seperti Kitab Henokh, Yobel, Kitab Tobit, Kebijaksanaan Sirakh, Mazmur 152–155, dan lain-lain.
  3. Sisanya sekitar 30% merupakan naskah-naskah sektarian dari dokumen-dokumen yang tidak diketahui sebelumnya, yang mana menjelaskan beragam aturan dan keyakinan dari suatu kelompok tertentu atau kelompok-kelompok dalam Yudaisme yang lebih besar, seperti Aturan Komunitas, Aturan Peperangan, Pesyer Habakuk, dan Aturan Pemberkatan.[11]
  1. ^ a b c (Inggris) "The Digital Library: Introduction". Leon Levy Dead Sea Scrolls Digital Library. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  2. ^ a b (Inggris) "The Digital Dead Sea Scrolls: Nature and Significance". Israel Museum Jerusalem. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  3. ^ (Inggris) Down, David. Unveiling the Kings of Israel. p. 160. 2011.
  4. ^ (Inggris) ARC Leaney, Fom Judaean Caves, p.27, Religious Education Press, 1961.
  5. ^ (Inggris) "CT scan of charred scroll yields oldest Biblical remnant after Dead Sea Scrolls". The Times of Israel. 
  6. ^ (Inggris) Vermes, Geza (1977). The Dead Sea Scrolls. Qumran in Perspective. London: Collins. hlm. 15. ISBN 0-00-216142-7. 
  7. ^ (Inggris) "Languages and Scripts". Leon Levy Dead Sea Scrolls Digital Library. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  8. ^ (Inggris) "From papyrus to cyberspace". The Guardian. 27 August 2008. 
  9. ^ (Inggris) Ofri, Ilani (13 March 2009). "Scholar: The Essenes, Dead Sea Scroll 'authors,' never existed". Ha'aretz. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-04-18. Diakses tanggal 2015-11-15. 
  10. ^ (Inggris) Golb, Norman (5 June 2009). "On the Jerusalem Origin of the Dead Sea Scrolls" (PDF). University of Chicago Oriental Institute. Diarsipkan dari versi asli (PDf) tanggal 2010-06-10. Diakses tanggal 2015-11-15. 
  11. ^ (Inggris) Abegg, Jr., Martin, Peter Flint, and Eugene Ulrich, The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English, San Francisco: Harper, 2002.


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "notes", tapi tidak ditemukan tag <references group="notes"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy