Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Konflik Papua | |||||||
Irian Jaya, Indonesia | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
ABRI Kopassus | Organisasi Papua Merdeka | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Prabowo Subianto | Kelly Kwalik | ||||||
Korban | |||||||
4 Tewas |
8 Tewas 2 Ditangkap | ||||||
2 sandera tewas |
Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma adalah operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka dalam peristiwa Krisis sandera Mapenduma. Operasi ini sebagian besar anggotanya berasal dari Kopassus. Operasi ini dimulai tanggal 8 Januari 1996 sejak dilaporkannya peristiwa penyanderaan tersebut, dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto.
Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Geselema, Alama, Mimika. Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.