Oslo | |
---|---|
Motto: Unanimiter et constanter (Latin: United and constant) | |
Negara | Norwegia |
Distrik | Østlandet |
County | Oslo |
Dihuni | 1048 |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Fabian Stang (H) |
• Governing mayor | Stian Berger Røsland (H) |
Luas | |
• Kota | 454,03 km2 (175,30 sq mi) |
• Luas perkotaan | 289,84 km2 (111,91 sq mi) |
• Luas metropolitan | 8.900 km2 (3,400 sq mi) |
Ketinggian | 23 m (75 ft) |
Populasi (Januari 2015)[1] | |
• Kota | 647.676 |
• Kepadatan | 1,400/km2 (3,700/sq mi) |
• Perkotaan | 951.581 |
• Kepadatan perkotaan | 3,300/km2 (8,500/sq mi) |
• Metropolitan | 1.502.604 |
• Kepadatan metropolitan | 170/km2 (440/sq mi) |
Suku bangsa | |
• Norwegia | 71.5% |
• Pakistan | 3.6% |
• Orang Swedia | 2.2% |
• Somalia | 2.0% |
• Polandia | 1.7% |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+2 (CEST) |
Postal code | 0001 - 1299[3] |
Kode area telepon | (+47) 00 |
Situs web | www |
Oslo kommune | |
---|---|
Negara | Norwegia |
County | Oslo |
Zona waktu | UTC+1 (CET) |
• Musim panas (DST) | UTC+2 (CEST) |
Kode ISO 3166 | NO-0301 |
Oslo merupakan ibu kota Norwegia dan kota dengan penduduk paling banyak di negara ini. Oslo merupakan salah satu county dan munisipalitas.
Dihuni sejak sekitar 1000 AD dan muncul sebagai "kaupstad" atau tempat dagang tahun 1048 oleh Raja Harald III, kota ini naik tingkat menjadi bishopric tahun 1070 dan ibu kota, dibawah kepemimpinan Haakon V sejak tahun 1300. Persatuan dengan Denmark pada tahun 1397 sampai 1523 dan 1536 sampai 1814 dan dengan Swedia tahun 1814 sampai 1905 mengurangi pengaruh kota ini. Setelah hancur terbakar tahun 1624, kota ini berpindah lebih dekat ke Kastel Akershus pada masa kekuasaan Raja Christian IV dan menjadi Christiania untuk menghormatinya. Kota ini didirikan sebagai munisipalitas (formannskapsdistrikt) tanggal 1 Januari 1838. Dengan adanya reformasi pelafalan, kota ini berubah nama menjadi Kristiania tahun 1877 sampai 1925, kemudian nama Oslo kembali digunakan.
Oslo adalah pusat perekonomian dan politik Norwegia. Kota ini juga menjadi penghubung perdagangan, perbankan, industri, dan perkapalan. Kota ini adalah pusat penting bagi industri maritim dan perdagangan laut di Eropa. Selain itu, kota ini menjadi rumah banyak perusahaan di sektor maritim, broker kapal, dan brokrer asuransi maritim. Oslo juga kota bagi program kota interkultural Dewan Eropa dan Komisi Eropa.
Oslo dianggap sebagai kota global dan berperingkat "Kota Dunia Beta" pada studi yang dilakukan oleh Globalization and World Cities Study Group and Network pada tahun 2008.[4] Kota ini menempati peringkat pertama layak huni di antara kota besar lain di Eropa menurut laporan majalah fDi.[5] Survei yang dilakukan oleh ECA International pada tahun 2011 menempatkan Oslo sebagai kota dengan biaya hidup termahal kedua di dunia setelah Tokyo.[6] Tahun 2013, Oslo bersama dengan Melbourne menempati posisi kota termahal keempat dunia, menurut studi biaya hidup yang dilakukan Economist Intelligence Unit (EIU).[7]
Per Januari 2015 kota ini memiliki penduduk sebanyak 648.000.[8] Kawasan Oslo Raya memiliki populasi sebanyak 1.502.604 jiwa.[9] Populasi kota ini saat ini terus meningkat, menjadikannya kota dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Eropa.[10] Hal ini disebabkan karena banyaknya imigrasi internasional dan tingginya angka kelahiran, serta migrasi dalam negeri. Populasi imigran di kota ini berkembang lebih cepat daripada populasi orang Norwegia,[11] dan persentasenya saat ini lebih dari 25% total penduduk.[12]