Palaeognathae | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Aves |
Infrakelas: | Palaeognathae |
Palaeognathae (/ˌpæliˈɒɡnəθi/; dari bahasa Yunani Kuno παλαιός (palaiós), berarti "tua", dan γνάθος (gnáthos), berarti "rahang") adalah infrakelas burung, disebut paleognaths atau palaeognaths, dalam kelas Aves dari clade Archosauria. Ini adalah salah satu dari dua infrakelas burung yang masih ada, yang lainnya adalah Neognathae, keduanya membentuk Neornithes. Palaeognathae berisi lima cabang garis keturunan tak bisa terbang yang masih ada (ditambah dua klade punah), yang disebut ratite, dan satu garis keturunan terbang, tinamous Neotropik.[1][2] Ada 47 spesies tinamous, lima spesies kiwi (Apteryx), tiga spesies kasuari (Casuarius), satu spesies emu (Dromaius) (satu lagi punah dalam zaman bersejarah), dua spesies rhea (Rhea) dan dua spesies burung unta (Struthio).[3] Penelitian terbaru menunjukkan bahwa paleognath bersifat monofiletik tetapi pembagian taksonomi tradisional antara bentuk yang tidak bisa terbang dan yang bisa terbang tidak benar; tinamous berada dalam radiasi ratite, yang berarti ketidakmampuan terbang muncul secara independen beberapa kali melalui evolusi paralel.[4]
Kata Paleognath berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti 'rahang tua' yang mengacu pada anatomi kerangka langit-langit mulut, yang digambarkan lebih primitif dan reptil dibandingkan burung lain.[5] Burung paleognathous mempertahankan beberapa karakter morfologi dasar tetapi sama sekali bukan fosil hidup karena genom mereka terus berevolusi pada tingkat DNA di bawah tekanan selektif dengan kecepatan yang sebanding dengan burung hidup cabang Neognathae, meskipun ada beberapa kontroversi mengenai hubungan yang tepat antara mereka dan burung-burung lainnya. Ada juga beberapa kontroversi ilmiah lainnya tentang evolusinya.[6]