Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia

Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
SingkatanIPKI
Dibentuk20 Mei 1954 (orisinal)
1994 (sebagai ormas)
12 September 1998 (revival)
Dibubarkan11 Januari 1973 (orisinal)
1999 (revival)
IdeologiPancasila
Nasionalisme sayap kanan[1]
HimneGaruda Pancasila

Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia atau lebih dikenal dengan nama IP-KI adalah salah satu organisasi masyarakat di Indonesia.

Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IP-KI) merupakan kelanjutan IPKI yang dibentuk sejak 20 Mei 1954. Para tokoh pemrakarsa di antaranya adalah Kolonel AH Nasution, Kol Gatot Subroto, Kol Aziz Saleh, dan lainnya. Di awal Orde Baru, IP-KI sebenarnya lebih dekat hubungan politiknya dengan Golkar. Namun, sewaktu terjadi fusi parpol tahun 1973, IP-KI bergabung dengan PDI. Dalam kongres tahun 1994, kemudian IPKI menjadi ormas nonafiliasi. Menjelang pemilu 1997, IPKI melakukan konsolidasi dan memberikan aspirasinya ke Golkar.

Ormas ini di antaranya mempunyai tujuan mengamalkan dan menerapkan falsafah dan ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terwujudnya tujuan nasional. Program IP-KI adalah mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat. Di bidang politik, IP-KI meminta peran sospol ABRI tetap dipertahankan. Namun, jumlahnya yang dikurangi. Pemilihan presiden sebaiknya tetap lewat MPR.[2]

  1. ^ Vann, Michael G. (2021-09-29). "Indonesia Still Hasn't Escaped Suharto's Genocidal Legacy". Jacobin.com. Diakses tanggal 2024-03-02. Although he hoped that this right-wing nationalist party would bring the officer corps into politics, the IPKI performed poorly at the polls. 
  2. ^ "Wajah 48 partai peserta Pemilu 1999: Nomor 27: Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)". Kompas. 12 Maret 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-14. Diakses tanggal 31-03-2018 – via Seasite.niu.edu (Southeast Asian languages, literatures and cultures). 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in