Paus sei

Paus sei
Seekor paus sei sedang makan di permukaan laut
Perbandingan ukuran paus sei dengan manusia
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Ordo:
Infraordo:
Parvordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
B. borealis
Nama binomial
Balaenoptera borealis
Subspesies
  • B.b.borealis
  • B.b.schlegellli
Persebaran paus sei
Sinonim
  • Balaena rostrata Rudolphi, 1822
  • Balaenoptera laticeps Gray, 1846
  • Sibbaldius laticeps Flower, 1864
  • Physalus laticeps Flower, 1864
  • Rudolphius laticeps Gray, 1868

Paus sei (dilafalkan: [seɪ] atau [saɪ]), Balaenoptera borealis, adalah spesies paus balin. Hewan ini merupakan anggota famili Balaenoptiidae terbesar ketiga setelah paus biru dan paus sirip.[8] Paus sei dapat ditemukan di seluruh samudra di dunia. Paus sei menyukai perairan lepas pantai[9] dan cenderung menghindari perairan kutub dan tropis, serta perairan yang setengah tertutup. Paus sei bermigrasi setiap tahun dari perairan dingin dan subkutub pada musim panas menuju perairan hangat dan subtropis pada musim dingin, meskipun rute migrasi masih belum diketahui secara pasti.[10]

Paus ini memiliki panjang 20 meter (66 kaki) dan massa lebih dari 45 ton.[10] Binatang ini mengonsumsi rata-rata 900 kilogram (2.000 pon) makanan setiap hari, dengan copepoda, krill, dan zooplankton lainnya sebagai makanan pokok.[11] Binatang ini merupakan yang tercepat di antara semua cetacea, dan kecepatannya dapat mencapai lebih dari 50 kilometer per jam (31 mil per jam, lebih dari 27 knot) jarak pendek.[11] Nama paus sei berasal dari bahasa Norwegia yang berarti pollock, spesies ikan yang ada di pantai Norwegia pada waktu yang sama dengan paus sei.[12]

Akibat perburuan besar-besaran pada abad ke-19 dan abad ke-20, saat ini lebih dari 238.000 ekor paus telah ditangkap,[13] Paus sei ditetapkan sebagai spesies yang dilindungi,[1] walaupun program penelitian kontroversial masih dilakukan oleh Islandia dan Jepang.[14][15] Pada tahun 2006, terdapat sekitar 54.000 paus sei, hanya seperlima dari jumlah populasi sebelum mulai diburu.[12]

  1. ^ a b Reilly, S.B., Bannister, J.L., Best, P.B., Brown, M., Brownell Jr., R.L., Butterworth, D.S., Clapham, P.J., Cooke, J., Donovan, G.P., Urbán, J. & Zerbini, A.N. (2008). "Balaenoptera borealis". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 7 October 2008. 
  2. ^ Agnarsson, I.; May-Collado, LJ. (2008). "The phylogeny of Cetartiodactyla: the importance of dense taxon sampling, missing data, and the remarkable promise of cytochrome b to provide reliable species-level phylogenies". Mol Phylogenet Evol. 48 (3): 964–985. doi:10.1016/j.ympev.2008.05.046. PMID 18590827. 
  3. ^ Price, SA.; Bininda-Emonds, OR.; Gittleman, JL. (2005). "A complete phylogeny of the whales, dolphins and even-toed hoofed mammals – Cetartiodactyla". Biol Rev Camb Philos Soc. 80 (3): 445–473. doi:10.1017/s1464793105006743. PMID 16094808. 
  4. ^ Montgelard, C.; Catzeflis, FM.; Douzery, E. (1997). "Phylogenetic relationships of artiodactyls and cetaceans as deduced from the comparison of cytochrome b and 12S RNA mitochondrial sequences". Molecular Biology and Evolution. 14 (5): 550–559. doi:10.1093/oxfordjournals.molbev.a025792. PMID 9159933. 
  5. ^ Spaulding, M.; O'Leary, MA.; Gatesy, J. (2009). "Relationships of Cetacea -Artiodactyla- Among Mammals: Increased Taxon Sampling Alters Interpretations of Key Fossils and Character Evolution". PLoS ONE. 4 (9): e7062. Bibcode:2009PLoSO...4.7062S. doi:10.1371/journal.pone.0007062. PMC 2740860alt=Dapat diakses gratis. PMID 19774069. 
  6. ^ Cetacean Species and Taxonomy. iucn-csg.org
  7. ^ "The Society for Marine Mammalogy's Taxonomy Committee List of Species and subspecies" Diarsipkan 2015-01-06 di Wayback Machine..
  8. ^ S.L. Perry; D.P. DeMaster; G.K. Silber (1999). "Special Issue: The Great Whales: History and Status of Six Species Listed as Endangered Under the U.S. Endangered Species Act of 1973". Marine Fisheries Review. 61 (1): 52–58. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2011. Diakses tanggal 26 April 2011. 
  9. ^ Gambell, R. (1985). "Sei Whale 'Balaenoptera borealis Lesson, 1828". Dalam S.H. Ridgway and R. Harrison (eds). Handbook of Marine Mammals, Vol. 3. London: Academic Press. hlm. 155–170. 
  10. ^ a b Reeves, R.; G. Silber; M. Payne (July 1998). Draft Recovery Plan for the Fin Whale Balaenoptera physalus and Sei Whale Balaenoptera borealis (PDF). Silver Spring, Maryland: National Marine Fisheries Service. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-03. Diakses tanggal 2007-11-18. 
  11. ^ a b Shefferly, N. (1999). "Balaenoptera borealis". Animal Diversity Web. Diakses tanggal 2006-11-04. 
  12. ^ a b "Sei Whale & Bryde's Whale Balaenoptera borealis & Balaenoptera edeni". American Cetacean Society. March 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2006. Diakses tanggal 8 November 2006. 
  13. ^ Horwood, J. (1987). The sei whale: population biology, ecology, and management. Kent, England: Croom Helm Ltd. ISBN 0-7099-4786-0. 
  14. ^ "Japanese Scientific Whaling: Irresponsible Science, Irresponsible Whaling" (Siaran pers). WWF-International. 2005-06-01. Diakses tanggal 2006-11-10. 
  15. ^ Lihat perburuan paus di Jepang dan perburuan paus di Islandia


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan


From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in