Penalaran abduktif (dikenal dengan sebutan penalaran abduksi atau dalam bahasa Latin "abduction") adalah proses mempelajari suatu peristiwa atau fenomena untuk menghasilkan hipotesis penjelasan yang mungkin.[1] Abad ke-18 seorang pemikir pragmatis Charles Sander Pierce (1893) asal Amerika[2] menemukan sebuah pemikiran penalaran baru yang diberi nama abduksi. Pemikiran yang konon sesungguhnya bagian dari pemikiran Aristoteles yang dikenal dengan sebutan "apagoge". Berbeda dengan penalaran deduktif, penalaran abduktf menghasilkan kesimpulan yang masuk akal tetapi tidak memverifikasinya secara positif. Kesimpulan abduktif dengan demikian memenuhi syarat sebagai memiliki sisa ketidakpastian atau keraguan, yang dinyatakan dalam istilah mundur seperti "terbaik tersedia" atau "paling mungkin".[3] Seseorang dapat memahami penalaran abduktif sebagai kesimpulan untuk penjelasan terbaik meskipun tidak semua penggunaan istilah tersebut sama persis.[3]
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0