Pengeboman Pangkalan udara Tan Son Nhut

Pengeboman Pangkalan Udara Tân Sơn Nhứt merupakan peristiwa yang terjadi pada tanggal 28 April 1975, hanya dua hari sebelum terjadinya peristiwa Kejatuhan Saigon. Operasi pengeboman tersebut dilakukan oleh Skuadron Quyet Thang dari Angkatan Udara Rakyat Vietnam (VPAF) dengan menggunakan pesawat rampasan jenis A-37 Dragonfly, milik Angkatan Udara Republik Vietnam (RVNAF) yang diterbangkan oleh pilot VPAF dan pilot-pilot RVNAF yang membelot. Serangan tersebut dipimpin oleh Nguyen Thanh Trung yang sebelumnya juga mengebom Istana Kepresidenan di Saigon pada 8 April 1975.

Pada tahun 1973, saat ditandatanganinya Persetujuan Damai Paris, Vietnam Selatan memiliki angkatan udara terbesar keempat di dunia. Bagaimanapun juga, terlepas dari ukuran jumlah armadanya, operasi RVNAF sangat dibatasi, karena adanya pengurangan dukungan dari pihak militer Amerika Serikat. Selain itu, RVNAF juga tidak boleh melakukan misi pengintaian dan misi dukungan darat karena ancaman yang ditimbulkan oleh senjata anti-pesawat tangguh yang akan dikerahkan oleh pihak militer Vietnam Utara. Ketika militer Vietnam Utara memperbarui persenjataan mereka pada awal tahun 1975, RVNAF menjadi lumpuh dan banyak pesawat-pesawat mereka yang hilang atau direbut saat pembentukan Tentara Rakyat Vietnam (PAVN) melanda Dataran Tinggi Tengah di Vietnam Selatan.

  1. ^ "Captured U.S. Planes Bomb Saigon Airport". The Desert Sun (dalam bahasa Inggris). 28 April 1975. Diakses tanggal 21 Mei 2022. Military sources said later they were flown by Communists. The sources said the air strikes destroyed three F5 Freedom Fighter jets, four C119 Flying Boxcars, three C47 aircraft and a DC3. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy