Pengepungan Adrianopel | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Balkan Pertama | |||||||
Pengepungan Adrianopel | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Serbia | Kesultanan Utsmaniyah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Nikola Ivanov Georgi Vazov Stepa Stepanović |
Kölemen Abdullah Pasha Mehmed Şükrü Pasha | ||||||
Kekuatan | |||||||
106.425 pasukan Bulgaria (424 senapan);[1] 47.275 pasukan Serbia (62 senapan, 34 howitzer)[2] |
60.000[3] - 75.000[1] (klaim Bulgaria) 52.597 (340 senapan)[4][5] | ||||||
Korban | |||||||
: 1.298 tewas, 6.655 terluka[1] : 453 tewas, 1.917 terluka[6] |
Klaim Bulgaria: sekitar 7.000 tewas, Ditangkap: 65.000 pasukan, 15 jenderal, 2.000 perwira, 600 senapan artileri, 16 bendera [1][7] Klaim Turki: 13.000 tewas dan terluka, 42.500 ditawan [4] |
Pengepungan Adrianopel (bahasa Bulgaria: Обсада на Одрин, bahasa Serbia: Opsada Jedrena/ Опсада Једрена, bahasa Turki: Edirne Kuşatması) berlangsung dari pertengahan November 1912 hingga 26 Maret 1913 selama Perang Balkan Pertama. Pada akhir pengepungan ini, kota Edirne (Adrianopel) berhasil direbut oleh Angkatan Darat Kedua Bulgaria. Jatuhnya Edirne menjadi tamparan terakhir untuk Kesultanan Utsmaniyah dan mengakhiri Perang Balkan Pertama.[8] Sebuah perjanjian perdamaian ditandatangani di London pada 30 Mei, tetapi kota ini diduduki kembali oleh Turki selama Perang Balkan Kedua.[9]
Keberhasilan Bulgaria dalam merebut Adrianopel dianggap sebagai keberhasilan militer yang luar biasa karena pertahanan kota yang dirancang dengan cermat oleh ahli-ahli pengepungan Jerman, sehingga kota ini sempat dijuluki sebagai kota yang "tidak dapat dikalahkan". Setelah lima bulan pengepungan dan dua serangan malam yang berani, pasukan Bulgaria berhasil merebut benteng Utsmaniyah di Adrianopel.
Para pemenang berada di bawah komando Jenderal Nikola Ivanov, sementara komandan pasukan Bulgaria di sektor timur adalah Jenderal Georgi Vazov, saudara kandung penulis Bulgaria terkenal Ivan Vazov dan Jenderal Vladimir Vazov.
Pengepungan ini juga menjadi salah satu contoh pertama penggunaan pesawat untuk mengebom: pasukan Bulgaria menjatuhkan granat tangan khusus dari pesawat untuk membuat panik pasukan Turki.