Perang Balkan I | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Balkan | |||||||
Searah jarum jam dari kanan atas: Pasukan Serbia memasuki kota Mitrovica; Pasukan Ottoman di Pertempuran Kumanovo; raja Yunani dan tsar Bulgaria di Thessaloniki; Artileri berat Bulgaria | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Liga Balkan Bulgaria Serbia Yunani Montenegro Didukung oleh: Rusia |
Kesultanan Utsmaniyah Didukung oleh: Austria-Hungaria | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
| |||||||
Kekuatan | |||||||
436.742 pria awalnya (secara signifikan lebih dari Liga Balkan pada akhirnya)[5] | |||||||
Korban | |||||||
setidaknya 108.000 tewas atau terluka |
Kesultanan Utsmaniyah:[9]
340.000 terbunuh, terluka, atau ditangkap |
Perang Balkan I adalah suatu rangkaian pertempuran yang berlangsung antara 8 Oktober 1912 sampai 18 Mei 1913 antara Liga Balkan (Serbia, Montenegro, Yunani, dan Bulgaria) melawan Kekaisaran Ottoman Turki. Pasukan gabungan negara-negara Balkan berhasil mengalahkan pasukan Utsmaniyah yang awalnya kalah jumlah (menjadi jauh lebih unggul pada akhir konflik) dan secara strategis kurang beruntung, sehingga mencapai keberhasilan yang cepat.
Perang ini merupakan bagian pertama dari Perang Balkan di Semenanjung Balkan dan bertujuan merebut Makedonia yang dikuasai oleh Turki. Perang berakhir dengan kemenangan di pihak Liga Balkan dan ditandatanganinya Perjanjian London. Perang tersebut merupakan bencana menyeluruh dan tidak tanggung-tanggung bagi Kesultanan Utsmaniyah, yang kehilangan 83% wilayah Eropa dan 69% populasi Eropa nya.
Akibat perang tersebut, Liga Balkan merebut dan membagi hampir seluruh sisa wilayah Kesultanan Utsmaniyah di Eropa. Setelah berakhirnya perang, terjadi perselisihan mengenai batas wilayah kekuasaan antara anggota liga. Peristiwa-peristiwa berikutnya juga mengarah pada pembentukan Albania yang merdeka, yang tidak membuat puas orang-orang Serbia. Bulgaria, sementara itu, tidak puas atas pembagian wilayah rampasan di Makedonia dan menyerang bekas sekutunya, Serbia dan Yunani, pada 16 Juni 1913, yang memicu dimulainya Perang Balkan Kedua.
Selama perang, banyak warga sipil, sebagian besar warga Turki Muslim, terbunuh atau terpaksa meninggalkan rumah mereka. Unit tentara Ottoman yang sangat terpolitisasi dan tidak terorganisir tidak mampu mengevakuasi warga sipil di zona perang. Situasi ini membuat banyak warga sipil di wilayah pendudukan tidak berdaya melawan serangan tentara Liga Balkan. Meskipun terdapat diskusi mengenai jumlah pasti korban sipil, terlihat bahwa ketika perang berakhir, terjadi perubahan besar pada struktur demografi wilayah Balkan.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hall16
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hall18
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Erickson70