Perang Falkland | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Dingin | |||||||
HMS Conqueror pulang setelah berjaya. | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Britania Raya Dukungan militer Chili | Argentina | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Korban | |||||||
| |||||||
|
Perang Kepulauan Falkland atau Perang Kepulauan Malvinas adalah perang tanpa deklarasi yang berlangsung sekitar 2 bulan antara Argentina dan Britania Raya karena memperebutkan Kepulauan Falkland dan Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan. Kepulauan ini terdiri dari 2 pulau besar dan beberapa pulau kecil lainnya di bagian selatan Samudra Atlantik, bagian timur wilayah Argentina.
Klaim Argentina atas Kepulauan Falkland (yang disebutnya Malvinas), didasarkan semata-mata pada kedekatan ke daratan Argentina dan apa yang disebutnya sebagai "warisan" kedaulatan dari pemerintahan Spanyol yang gagal pada 1810. Klaim ini mempunyai makna emosional penting bagi rakyat Argentina, yang mana selama beberapa generasi menjadi bagian kurikulum sejarah di sekolah negeri. Motivasi sesungguhnya bagi invasi Argentina pada April 1982 itu lebih disebabkan oleh ancaman yang dirasakan oleh junta militer Jenderal Leopoldo Galtieri yang berkuasa: ketidakstabilan internal di Argentina yang mengancam pemerintahan diktaturnya. Galtieri membutuhkan pengalihan perhatian yang mempersatukan, konflik luar untuk mengalihkan publik dan mempertahankan kontrol di dalam negeri.