Perang Salib Kedua | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Salib | |||||||||
Peta tahun 1140 yang menunjukan jatuhnya Edessa di sebelah kanan peta, yang merupakan sebab terjadinya Perang Salib Kedua. | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Melisende dari Yerusalem Baldwin III dari Yerusalem Raymond II Raymond dari Poitiers Manuel I Komnenos Thoros II Afonso I dari Portugal Alfonso VII dari León Conrad III dari Jerman Ottokar III dari Styria Louis VII dari Prancis Thierry dari Elsas Stephen dari Inggris Geoffrey V |
Mesud I Tashfin bin Alibr Ibrahim bin Tashfin Ishaq bin Ali Abdul Mu'min Imad ad-Din Zengi Saif ad-Din Ghazi I Al-Muqtafi Al-Hafiz | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
Jerman: 20.000 tentara[1] Prancis: 15.000 tentara[2] |
Perang Salib Kedua (1145–1149) adalah perang salib kedua yang dilancarkan dari Eropa. Perang ini meletus akibat jatuhnya County Edessa pada tahun sebelumnya. Edessa adalah negara tentara salib yang pertama kali didirikan selama Perang Salib Pertama (1095–1099), dan juga negara yang pertama kali jatuh. Perang Salib Kedua diumumkan oleh Paus Eugenius III, dan merupakan Perang Salib pertama yang dipimpin oleh raja-raja Eropa, seperti Louis VII dari Prancis dan Conrad III dari Jerman, dengan bantuan dari bangsawan-bangsawan Eropa penting lainnya. Pasukan-pasukan kedua raja tersebut bergerak menyeberangi Eropa secara terpisah dan sedikit terhalang oleh kaisar Romawi Timur, Manuel I Comnenus. Setelah melewati Bizantium dan memasuki Anatolia, pasukan-pasukan kedua raja tersebut dikalahkan oleh tentara Seljuk. Louis, Conrad, dan sisa dari pasukannya berhasil mencapai Yerusalem dan melancarkan serangan yang "keliru" ke Damaskus pada tahun 1148. Perang Salib di Timur mencapai kemenangan. Kegagalan ini memicu jatuhnya kota Yerusalem dan Perang Salib Ketiga pada akhir abad ke-12.
Tentara salib yang mampu menggapai kemenangan adalah gabungan tentara salib Flandria, Frisia, Normandia, Inggris, Skotlandia, dan Jerman. Mereka berlayar menuju Tanah Suci. Di tengah perjalanan, tentara tersebut berhenti dan membantu bangsa Portugis merebut Lisboa tahun 1147. Sementara itu, Perang Salib Utara dikobarkan sebagai upaya untuk mengubah orang-orang yang menganut paganisme menjadi beriman Kristen, dan mereka harus berjuang selama berabad-abad.