Perisai kendaraan, atau disebut juga perisai tempur, umumnya digunakan pada kendaraan militer dengan tujuan menahan dampak berbagai serpihan pecahan peluru, peluru, peluru artileri, roket dan rudal terhadap personil militer yang berlindung di dalam kendaraan ketika terjadi serangan musuh. Berbagai kendaraan tempur lapis baja yang memiliki perisai antara lain adalah tank, pesawat udara, dan kapal terbang.
Kendaraan sipil dapat pula dilengkapi perisai. Penggunaannya antara lain pada berbagai kendaraan yang digunakan oleh wartawan, pejabat, dan orang-orang yang bekerja di daerah konflik atau tempat-tempat di mana kekerasan adalah hal yang umum, serta limusin kepresidenan. Mobil berperisai juga secara rutin digunakan oleh perusahaan jasa keamanan untuk membawa uang atau barang berharga lainnya untuk mengurangi risiko perampokan atau pembajakan muatan.
Perisai juga dapat digunakan pada suatu kendaraan untuk melindunginya dari berbagai ancaman yang bukan merupakan serangan yang disengaja. Beberapa wahana antariksa juga dilengkapi dengan perisai khusus untuk melindungi mereka dari dampak mikrometeorit atau fragmen sampah angkasa. Pesawat modern pesawat bermesin jet biasanya telah dilengkapi dengan semacam perisai berupa balut komposit kevlar aramid atau suatu dinding penahan serpihan yang pasangkan pada selubung mesin turbin gasnya, untuk mencegah cedera atau kerusakan pada badan pesawat apabila kipas, kompresor, atau bilah turbinnya terlepas.[1]
Desain dan tujuan kendaraan menentukan jumlah pelat perisai yang dipasangkan, sebab pelat tersebut sering kali sangat berat serta banyaknya perisai akan membatasi mobilitas kendaraan. Untuk mengatasi masalah tersebut, berbagai bahan (misalnya material nano) serta campuran bahan baru saat ini tengah diteliti, antara lain adalah pelat perisai dari kertas bucky[2] dan busa aluminium.[3]