Kampanye Pingjin | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Perang Saudara Tiongkok | |||||||||
Tentara Pembebasan Rakyat memasuki Beiping | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Republik Tiongkok | |||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Fu Zuoyi (Menyerah) Chen Changjie (POW) Guo Jingyun † |
Lin Biao Luo Ronghuan Nie Rongzhen | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
600.000[butuh rujukan] | 1.000.000[butuh rujukan] | ||||||||
Korban | |||||||||
~520.000[butuh rujukan] (termasuk kerugian non-pertempuran) | 39.000 (sumber dari Republik Rakyat Tiongkok)[1] |
Pertempuran Pingjin atau Kampanye Pingjin (Hanzi sederhana: 平津战役; Hanzi tradisional: 平津戰役; Pinyin: Píngjīn Zhànyì) merupakan bagian dari tiga kampanye besar yang diluncurkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) dalam tahap akhir Perang Saudara Tiongkok melawan Pemerintah Nasionalis (Kuomintang). Berlangsung selama 64 hari, dimulai pada 29 November 1948 dan berakhir pada 31 Januari 1949. Kampanye ini menandai berakhirnya dominasi Nasionalis di Dataran Tiongkok Utara. Istilah Pingjin mengacu pada kota Beiping (sekarang bernama Beijing) dan Tianjin.