Pertempuran Yarmuk | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Peperangan Romawi Timur-Arab, Penaklukan Islam di Suriah | |||||||||
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kekaisaran Romawi Kerajaan Ghassaniyah Bani Tanukh | Kekhalifahan Rasyidin | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Theodore Trithyrius †[1] Vahan †[g] Jabalah bin Al-Ayham Dairjan † Nikitas al-Farisi Buccinator (Qanatir) Gregory[2] |
Khalid bin Walid Malik al-Asytar Abu Ubaidah bin al-Jarrah Amr bin Ash Ikrimah bin Abu Jahal † Syurahbil bin Hasanah Yazid bin Abi Sufyan Al-Qa'qa' bin Amr at-Tamimi Amr bin Ma'di Yakrib Iyadh bin Ghanam Dhirar bin al-Azwar Abdurrahman bin Abi Bakar[3] | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
20,000 - 150,000 (sumber asli)[5][6] |
7,500 - 40,000 (sumber asli)[8] | ||||||||
Korban | |||||||||
45% terbunuh 70,000 - 120,000 terbunuh (sumber asli)[11] | 4,000 terbunuh[9] |
Pertempuran Yarmuk (Arab: معركة اليرموك) adalah perang antara Muslim Arab dan Kekaisaran Romawi pada tahun 636. Pertempuran ini, oleh beberapa sejarawan, dipertimbangkan sebagai salah satu pertempuran penting dalam sejarah dunia, karena dia menandakan gelombang besar pertama penaklukan Muslim di luar Arab, dan cepat masuknya Islam ke Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang rakyatnya menganut agama Kristen. Pertempuran ini merupakan salah satu kemenangan Khalid bin Walid yang paling gemilang, dan memperkuat reputasinya sebagai salah satu komandan militer dan kavaleri paling brilian di zaman Pertengahan. Pertempuran ini terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, khalifah Rasyidin kedua.
Pertempuran ini terjadi empat tahun setelah Nabi Muhammad meninggal pada 632. Dia dilanjutkan oleh khalifah pertama, Abu Bakar, yang mencoba membawa seluruh bangsa yang bertutur bahasa Arab di bawah kendali Kaum Muslimin. Pada 633 pasukan Muslim menyerang Suriah, dan setelah berbagai penghadangan dan pertempuran kecil berhasil merebut Damaskus pada 635. Kaisar Romawi Timur, Heraclius mengatur sebuah pasukan sekitar 40.000 orang setelah mengetahui lepasnya Damaskus dan Emesa. Pergerakan pasukan Romawi Timur yang besar ini, menyebabkan Kaum Muslimin di bawah Khalid ibn Walid meninggalkan kota-kota, dan mundur ke selatan menuju Sungai Yarmuk, sebuah penyumbang Sungai Yordan.
Sebagian pasukan Romawi Timur di bawah Theodore Sacellarius dikalahkan di luar Emesa. Muslim di bawah Khalid ibn Walid bertemu komandan Romawi Timur lainnya, Baänes di lembah Sungai Yarmuk pada akhir Juli. Baänes hanya memiliki infantri untuk melawan kavaleri ringan Arab, karena Theodor telah mengambil kebanyakan kavaleri bersamanya. Setelah sebulan pertempuran kecil-kecilan, tanpa aksi yang menentukan, kedua pasukan akhirnya berkonfrontasi pada 20 Agustus.
<ref>
tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama Akram