Coppa del Mondo FIFA Italia '90 | |
---|---|
Informasi turnamen | |
Tuan rumah | Italia |
Jadwal penyelenggaraan | 8 Juni – 8 Juli |
Jumlah tim peserta | 24 (dari 5 konfederasi) |
Tempat penyelenggaraan | 12 (di 12 kota) |
Hasil turnamen | |
Juara | Jerman Barat (gelar ke-3) |
Tempat kedua | Argentina |
Tempat ketiga | Italia |
Tempat keempat | Inggris |
Statistik turnamen | |
Jumlah pertandingan | 52 |
Jumlah gol | 115 (2,21 per pertandingan) |
Jumlah penonton | 2.516.215 (48.389 per pertandingan) |
Pemain terbaik | Salvatore Schillaci |
Pencetak gol terbanyak | Salvatore Schillaci (6 gol) |
Pemain muda terbaik | Robert Prosinečki |
Penghargaan fair play | Inggris |
Piala Dunia FIFA 1990 (bahasa Italia: Campionato mondiale di calcio 1990) dilangsungkan di Italia. Semangat permainan bertahan ala tuan rumah yang dikenal dengan sebutan cattenaccio seolah memengaruhi penampilan hampir ke-24 tim finalis.
Sebelum dimulai, "Italia 90" diprediksi bakal menjadi turnamen besar. Enam juara dunia seperti Italia, Argentina, Brasil, Jerman Barat, Uruguay dan Inggris ikut ambil bagian. Turnamen ini dimenangkan oleh Jerman Barat untuk ketiga kalinya. Mereka mengalahkan juara bertahan Argentina 1-0 di Stadio Olimpico di Roma, pertandingan ulang dari final empat tahun sebelumnya. Italia finis ketiga dan Inggris keempat, setelah keduanya kalah di semifinal dalam adu penalti. Turnamen ini menjadi turnamen terakhir yang menampilkan tim dari Jerman Barat, dan negara tersebut bersatu kembali dengan Jerman Timur beberapa bulan kemudian pada bulan Oktober. Kosta Rika, Irlandia dan Uni Emirat Arab menjalani debut mereka di Piala Dunia kali ini. Timnas Kamerun membuat kejutan besar saat mereka menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak perempat final Piala Dunia. Bola pertandingan resmi yang dipakai adalah Adidas Etrusco Unico.
Piala Dunia 1990 secara luas dianggap sebagai salah satu Piala Dunia terburuk sepanjang sejarah.[1][2] Piala Dunia kali ini hanya menghasilkan rata-rata 2,21 gol per pertandingan – rekor terendah yang masih bertahan[3] – dan rekor 16 kartu merah, termasuk kartu merah pertama di final. Turnamen ini juga mempunyai pengaruh jangka panjang yang signifikan terhadap aturan permainan secara keseluruhan. Di Inggris, keberhasilan tim dalam turnamen ini menyebabkan kebangkitan kembali kompetisi Liga Inggris, yang sempat menurun akibat kekerasan di lapangan serta hooliganisme oleh penonton sepanjang tahun 1980-an. Pada turnamen ini juga terdapat pengenalan untuk membentangkan Bendera Fair Play sebelum pertandingan (kemudian bertuliskan "Fair Play Please") untuk mendorong semangat fair play. Taktik yang terlalu defensif di banyak tim menyebabkan diperkenalkannya aturan back-pass pada tahun 1992 dan tiga poin untuk sebuah kemenangan. Dua aturan ini kemudian mendorong permainan menyerang serta meningkatkan minat penonton terhadap olahraga tersebut.
Lagu resmi turnamen World Cup 1990 ini berjudul To Be Number One yang dibawakan penyanyi asal Italia Edoardo Bennato dan Gianna Nannini.[4] Di Indonesia, Piala Dunia 1990 disirakan secara langsung oleh TVRI.