Planet luar surya

Planet Fomalhaut b (inset Fomalhaut awan debu antarplanet) foto diambil dari koronagraf Hubble Space Telescope (NASA photo)
Gliese 581, salah satu planet ekstrasurya.

Planet luar surya, atau eksoplanet, adalah planet di luar Tata Surya. Sampai dengan 1 September 2021, terdapat 4.834 planet terkonfirmasi di dalam 3.572 sistem keplanetan, 795 di antaranya memiliki lebih dari satu planet.[1] Sebagian besar telah terdeteksi melalui metode pengamatan langsung kecepatan radial (radial velocity) dan metode-metode lainnya selain penginderaan. Kebanyakan dari planet yang telah ditemukan tersebut adalah planet raksasa besar seperti Jupiter, bukan planet kecil yang padat dikarenakan keterbatasan dalam teknologi deteksi. Berdasarkan proyeksi pendeteksian terkini, planet-planet yang jauh lebih kecil, ringan, dan berbatu akhirnya akan melebihi jumlah planet gas raksasa luar surya.[2]

Planet-planet luar surya menjadi subjek penelitian ilmiah di pertengahan abad ke-19. Banyak astronom menduga bahwa planet-planet tersebut ada, tetapi mereka tidak tahu seberapa banyak planet-planet tersebut, atau semirip apa dengan planet-planet di Tata Surya. Deteksi pertama yang dikonfirmasi adalah melalui metode kecepatan radial dilakukan pada tahun 1995, yang menyatakan bahwa terdapat planet gas raksasa di sekitar bintang 51 Pegasi yang termasuk ke dalam bintang Kelas G. Frekuensi deteksi dengan metode tersebut cenderung meningkat sejak itu.[3] Diperkirakan sedikitnya 10% dari bintang seperti matahari terdapat planet-planet, dan jumlah yang sebenarnya mungkin lebih banyak.[4] Penemuan planet-planet ekstrasurya mempertegas pertanyaan apakah terdapat kehidupan pada beberapa planet ekstrasurya tersebut.[5]

Saat ini Gliese 581 d, planet ketiga dari bintang katai merah Gliese 581 (sekitar 20 tahun cahaya dari Bumi), tampaknya merupakan contoh terbaik dari kemungkinan wilayah eksoplanet yang mengorbit dekat dengan zona sekitar bintang atau mataharinya. Meskipun Gliese 581 d tampaknya berada di luar apa yang disebut "zona layak huni", perhitungan selanjutnya kembali menegaskan posisinya.[6]

Eksoplanet paling masif yang diketahui adalah Draugr (juga dikenal sebagai PSR B125+12 A atau PSR B125+12 b,[7][8][9] dengan massa sekitar 30 kali massa Jupiter. Namun, menurut beberapa definisi planet (berdasarkan fusi nuklir deuterium[10]), planet ini terlalu masif untuk disebut sebagai planet dan mungkin merupakan katai coklat. Waktu orbit yang diketahui untuk eksoplanet bervariasi, mulai kurang dari satu jam (untuk yang paling dekat dengan bintangnya) hingga ribuan tahun. Sebagian eksoplanet berada sangat jauh dari bintangnya sehingga sulit untuk mengetahui apakah mereka terikat secara gravitasi dengan bintangnya.

Penemuan eksoplanet telah meningkatkan minat dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Ada ketertarikan khusus pada planet-planet yang mengorbit di zona layak huni sebuah bintang dimana air cair adalah prasyarat untuk kehidupan yang kita kenal, bisa saja di permukaannya. Namun studi kelayakhunian planet juga mempertimbangkan berbagai faktor lain dalam menentukan kecocokan sebuah planet untuk menjadi tuan rumah bagi kehidupan.[11]

  1. ^ Schneider, J. "Interactive Extra-solar Planets Catalog". The Extrasolar Planets Encyclopedia. Diakses tanggal 1 September 2021. 
  2. ^ "Rock planets outnumber gas giants". msn. 2008-05-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-19. Diakses tanggal 2008-05-28. 
  3. ^ Schneider, Jean (2007-04-25). "Interactive Extra-solar Planets Catalog". The Extrasolar Planets Encyclopedia. Diakses tanggal 2008-05-31. 
  4. ^ Marcy, G.; Butler, R.; Fischer, D.; et al. (2005). "Observed Properties of Exoplanets: Masses, Orbits and Metallicities". Progress of Theoretical Physics Supplement. 158: 24 – 42. doi:10.1143/PTPS.158.24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-02. Diakses tanggal 2009-08-16. 
  5. ^ "Terrestrial Planet Finder science goals: Detecting signs of life". JPL Terrestrial Planet Finder website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-17. Diakses tanggal 2006-07-21. 
  6. ^ Mayor; et al. (2009). "The HARPS search for southern extra-solar planets,XVIII. An Earth-mass planet in the GJ 581 planetary system" (PDF). Astronomy and Astrophysics. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-05-21. Diakses tanggal 2009-08-16. 
  7. ^ "HR 2562". Caltech. 
  8. ^ Konopacky, Quinn M.; Rameau, Julien; Duchêne, Gaspard; Filippazzo, Joseph C.; Giorla Godfrey, Paige A.; Marois, Christian; Nielsen, Eric L. (20 September 2016). "Discovery Of A SUbstellar Companion To The Nearby Debris Disk Host HR 2562" (PDF). The Astrophysical Journal Letters. 829 (1): 10. doi:10.3847/2041-8205/829/1/L4. 
  9. ^ Maire, A.; Rodet, L.; Lazzoni, C.; Boccaletti, A.; Brandner, W.; Galicher, R.; Cantalloube, F.; Mesa, D.; Klahr, H.; Beust, H.; Chauvin, G.; Desidera, S.; Janson, M.; Keppler, M.; Olofsson, J.; Augereau, J.; Daemgen, S.; Henning, T.; Thébault, P.; Bonnefoy, M.; Feldt, M.; Gratton, R.; Lagrange, A.; Langlois, M.; Meyer, M. R.; Vigan, A.; D’Orazi, V.; Hagelberg, J.; Le Coroller, H.; Ligi, R.; Rouan, D.; Samland, M.; Schmidt, T.; Udry, S.; Zurlo, A.; Abe, L.; Carle, M.; Delboulbé, A.; Feautrier, P.; Magnard, Y.; Maurel, D.; Moulin, T.; Pavlov, A.; Perret, D.; Petit, C.; Ramos, J. R.; Rigal, F.; Roux, A.; Weber, L. (2018). "VLT/SPHERE astrometric confirmation and orbital analysisof the brown dwarf companion HR 2562 B". Astronomy & Astrophysiscs. 615: A177. doi:10.1051/0004-6361/201732476. 
  10. ^ Bodenheimer, Peter; D'Angelo, Gennaro; Lissauer, Jack J.; Fortney, Jonathan J.; Saumon, Didier (2016). "Deuterium Burning in Massive Giant Planets and Low-mass Brown Dwarf Formed by Core-nucleated Accretion". The Astrophysical Journal. 770 (2): 120. doi:10.1088/0004-637X/770/2/120. 
  11. ^ Overbye, Dennis (6 Januari 2015). "As Ranks of Goldilocks Planets Grow, Astronomers Consider What's Next". The New York Times. Archived from the original on 2022-01-01. Diakses tanggal 2023-05-16. 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by Tubidy