Prasejarah

Prasejarah adalah sebutan bagi kurun waktu yang bermula ketika makhluk hominini mulai memanfaatkan perkakas batu sekitar 3,3 juta Tahun Silam (dihitung mundur dari tahun 1950), dan berakhir ketika sistem tulis diciptakan. Oleh karena itu prasejarah juga disebut Zaman Praaksara (zaman sebelum ada aksara) atau Zaman Nirleka (zaman ketiadaan tulisan).[1] Manusia prasejarah sudah pandai membuat lambang-lambang, tanda-tanda, maupun gambar-gambar, tetapi sistem-sistem tulis tertua diketahui baru muncul sekitar 5.300 Tahun Silam, dan adopsi sistem tulis secara luas baru terjadi ribuan tahun kemudian. Beberapa kebudayaan baru menggunakan sistem tulis pada abad ke-19, bahkan masih ada segelintir kebudayaan yang belum menggunakannya sampai sekarang. Oleh karena itu tarikh akhir prasejarah berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain, dan istilah "prasejarah" tidak begitu sering digunakan dalam wacana mengenai masyarakat-masyarakat yang baru belakangan ini keluar dari masa prasejarah.

Sumer di Mesopotamia, Lembah Sungai Indus, dan Mesir Kuno adalah peradaban-peradaban yang pertama kali menciptakan aksara dan menyimpan rekam sejarah. Kemajuan ini dicapai sejak permulaan Zaman Perunggu. Jejak mereka mula-mula diikuti peradaban-peradaban tetangganya. Sebagian besar peradaban lain baru keluar dari masa prasejarah pada Zaman Besi. Pembagian prasejarah menjadi Zaman Batu, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi disebut sistem tiga zaman. Sistem ini dipakai di sebagian besar kawasan Erasia dan Afrika Utara, tetapi tidak umum dipakai di belahan-belahan dunia lain yang baru mendadak mengenal kepandaian mengolah logam-logam keras dari kontak dengan kebudayaan-kebudayaan Erasia, misalnya kawasan Oseania, kawasan Australasia, sebagian besar kawasan Afrika Sub-Sahara, dan beberapa kawasan di Benua Amerika. Selain peradaban-peradaban Pra-Kolumbus di Benua Amerika, kawasan-kawasan tersebut tidak memiliki sistem tulis yang kompleks sebelum kedatangan bangsa Erasia, dan oleh karena itu belum lama keluar dari masa prasejarah. Sebagai contoh, prasejarah Indonesia dianggap berakhir sekitar tahun 400, sementara prasejarah Australia lazimnya dianggap baru berakhir pada tahun 1788.

Kurun waktu ketika sebuah kebudayaan belum memiliki sistem tulis sendiri, tetapi sudah terperikan dalam rekam sejarah pihak lain, disebut sebagai protosejarah kebudayaan tersebut. Bertolak dari definisi di atas,[2] dapat disimpulkan bahwa tidak ada rekam sejarah dari masa prasejarah-manusia, sehingga penentuan tarikh pembuatan benda-benda prasejarah menjadi sangat penting. Teknik-teknik penentuan tarikh secara jelas baru disempurnakan pada abad ke-19.[3]

Artikel ini berisi uraian mengenai prasejarah-manusia, yakni kurun waktu yang bermula sejak kemunculan perdana makhluk hidup yang berdasarkan perilaku maupun anatominya dapat disebut sebagai "manusia modern", dan berakhir pada permulaan masa sejarah. Mengingat kurun waktu sebelum kemunculan perdana manusia modern juga disebut "prasejarah", uraian mengenai kurun waktu tersebut disajikan secara terpisah dalam artikel Sejarah Bumi dan artikel Sejarah Evolusi Makhluk Hidup.

  1. ^ McCall, Daniel F.; Struever, Stuart; Van Der Merwe, Nicolaas J.; Roe, Derek (1973). "Prehistory as a Kind of History". The Journal of Interdisciplinary History. 3 (4): 733–739. doi:10.2307/202691. JSTOR 202691. 
  2. ^ "Dictionary Entry". Diakses tanggal 8 Agustus 2017. 
  3. ^ Graslund, Bo. 1987. The birth of prehistoric chronology. Cambridge:Cambridge University Press.

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in