Produk tembakau alternatif

Produk Tembakau Alternatif adalah istilah payung yang digunakan untuk produk tembakau yang tidak dibakar tapi memberikan sensasi yang mirip dengan merokok.[1] Berbeda dengan rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar, produk tembakau alternatif dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, seperti dikunyah, ditempel, dan dipanaskan. Proses yang tidak melewati proses pembakaran ini mengeliminasi kandungan senyawa kimia berbahaya, seperti TAR, yang terbentuk dari hasil pembakaran,[2] sehingga produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan hingga 95% lebih rendah daripada rokok.[3]

Pakar-pakar kesehatan internasional menganggap produk tembakau alternatif sebagai inovasi kesehatan terpenting karena dapat secara efektif menekan risiko penggunaan rokok yang dikonsumsi dengan cara dibakar.[4] 6,1 juta perokok di Uni Eropa telah menggunakan produk tembakau alternatif sebagai sebagai medium untuk berhenti merokok, dan 1,5 juta perokok di Inggris telah berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode tersebut.[5] Di Amerika Serikat, studi yang dipimpin oleh pakar onkologi Prof. David Theodore Levy menemukan bahwa 6,6 juta orang di Amerika Serikat dapat terhindar dari kematian dini jika berpindah ke produk tembakau alternatif.[6] Bahkan jika seluruh perokok mau berpindah ke produk tembakau alternatif, diperkirakan total 86,7 juta jiwa dapat terselamatkan dari kematian.[7]

Produk tembakau alternatif sendiri harus memenuhi tiga kriteria, yaitu memiliki tingkat bahaya yang minim, tetap punya daya tarik, dan bisa memberikan rasa nikotin yang memuaskan.[8] Dengan begitu, produk tembakau alternatif dapat memenuhi rasa candu para perokok namun dengan risiko kesehatan yang lebih rendah.

  1. ^ KABAR, J. (2018a). 5 Jenis Produk Tembakau Alternatif dengan Risiko Kesehatan Lebih Rendah. Retrieved from https://koalisibebastar.com/article/2018/12/27/5-jenis-produk-tembakau-alternatif-dengan-risiko-kesehatan-lebih-rendah/93 Diarsipkan 2019-04-12 di Wayback Machine.
  2. ^ "Pakar Onkologi Teliti Fakta Tembakau Alternatif". KoalisiIndonesiaBebasTar. Diakses tanggal 2024-10-09. 
  3. ^ Levy, D., Borland, R., Lindblom, E., Goniewicz, M., Meza, R., & Holford, T. et al. (2017). Potential deaths averted in USA by replacing cigarettes with e-cigarettes. Tobacco Control, 27(1), 18-25. doi: 10.1136/tobaccocontrol-2017-053759
  4. ^ "Salah Persepsi atas Produk Tembakau Alternatif | KABAR". KoalisiIndonesiaBebasTar. Diakses tanggal 2024-10-17. 
  5. ^ Farsalinos, K., Poulas, K., Voudris, V., & Le Houezec, J. (2016). Electronic cigarette use in the European Union: analysis of a representative sample of 27 460 Europeans from 28 countries. Addiction, 111(11), 2032-2040. doi: 10.1111/add.13506
  6. ^ Levy, D., Borland, R., Lindblom, E., Goniewicz, M., Meza, R., & Holford, T. et al. (2017). Potential deaths averted in USA by replacing cigarettes with e-cigarettes. Tobacco Control, 27(1), 18-25. doi: 10.1136/tobaccocontrol-2017-053759
  7. ^ Levy, D., Borland, R., Lindblom, E., Goniewicz, M., Meza, R., & Holford, T. et al. (2017). Potential deaths averted in USA by replacing cigarettes with e-cigarettes. Tobacco Control, 27(1), 18-25. doi: 10.1136/tobaccocontrol-2017-053759
  8. ^ Abrams, D., Glasser, A., Pearson, J., Villanti, A., Collins, L., & Niaura, R. (2018). Harm Minimization and Tobacco Control: Reframing Societal Views of Nicotine Use to Rapidly Save Lives. Annual Review Of Public Health, 39(1), 193-213. doi: 10.1146/annurev-publhealth-040617-013849

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in