Pulaha (Dewanagari: पुलह; IAST: Pulaha ), dalam kepercayaan agama Hindu, adalah salah satu putra Brahma, sang dewa pencipta, dan merupakan salah satu anggota Saptaresi (Tujuh Resi Besar), pada Manwantara pertama, bersama dengan Marici, Atri, Anggira, Kratu, Pulastya, dan Wasista.[1] Dalam pengelompokan lainnya, Pulaha merupakan salah satu dari Sepuluh Prajapati, para pemimpin bangsa yang diciptakan oleh Brahma.[2] Pulaha diyakini sebagai putra kelima yang muncul keluar dari kepala Brahma. Brahma menciptakan Saptaresi (tujuh resi) dan sepuluh Prajapati, yang diyakini sebagai cikal bakal seluruh umat manusia. Menurut naskah Mahabharata, bangsa Kimpurusha merupakan keturunan Pulaha.
Selama kehidupannya pada Manwantara pertama, Pulaha menikah dengan putri Daksa yang bernama Kesama. Mereka dikaruniai tiga putra: Kardama, Kanakapita, dan Urwariwata; dan seorang putri bernama Piwari. Menurut Bhagawatapurana, Pulaha juga menikah dengan Gati, putri Kardama dan Dewahuti. Mereka memiliki tiga putra: Karmasresta, Wariyamsu, dan Sahisnu.[3]
Pulaha belajar di bawah bimbingan Resi Sanandana, lalu menurunkan ilmunya kepada Resi Gautama. Ia melakukan tapa brata khusyuk di tepi sungai Alakananda dan dianugerahi tempat kehormatan di kediaman Dewa Indra. Dalam Ramayana, Bharata meninggalkan kerajaannya lalu mencari perlindungan di pertapaan Pulaha. Resi tersebut juga merupakan pemuja Siwa yang taat. Karena berkenan dengan pengabdian sang resi, Siwa menampakkan diri dalam wujud Pulaheswar di Varanasi.[4]