Rasa tanggung jawab

David Eagleman menjelaskan bahwa tabiat dan kematangan seseorang mempengaruhi perilaku seseorang, salah satu kegagalannya akan dituntut secara hukum, yaitu dipenjara.[1] Dia juga percaya bahwa ilmu pengetahuan menuntut perubahan dan perbaikan, bukan rasa bersalah, harus menjadi fokus dari sistem peradilan hukum[1]

Rasa tanggung jawab adalah suatu pengertian dasar untuk memahami manusia sebagai makhluk susila dan tinggi rendahnya akhlak yang dimilikinya.[2] Terkait rasa tanggung jawab,[3] sebaiknya manusia melandasi anggapannya dengan mengakui kenyataan bahwa manusia dalam hubungan yang sempit dan luas memerlukan satu sama lain untuk mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang dirasanya baik dan menunjang eksistensi dirinya.[2] Rasa tanggung jawab kemudian berkembang bukan hanya pada tataran personal, tetapi selalu dikaitkan dengan hubungan dengan orang lain, sehingga dapat dibuat dalam sistem hukum, bahkan hukum pidana.[2] Seseorang yang terhubung dengan pihak-pihak lain tidak bisa lepas dari rasa tanggung jawab yang melekat pada dirinnya.[2]

  1. ^ a b "David Eagleman on Morality and the Brain"[pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b c d (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3443
  3. ^ "Rasa Tanggung Jawab: Pentingnya Memiliki Sikap Bertanggung Jawab dalam Kehidupan". Justecno (dalam bahasa Indonesia). 

From Wikipedia, the free encyclopedia · View on Wikipedia

Developed by razib.in