Referendum dana talangan Yunani 2015 | |||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Apakah rencana kesepakatan yang diajukan oleh Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional dalam rapat pertemuan Eurogroup pada tanggal 25 Juni 2015, dan terdiri dari dua bagian dalam proposal tersebut, harus diterima? Bagian pertama berjudul "Reforms For The Completion Of The Current Program And Beyond" dan bagian kedua berjudul "Preliminary Debt Sustainability Analysis."
| |||||||||||||||||||||||||
Lokasi | Yunani | ||||||||||||||||||||||||
Tanggal | 5 Juli 2015 | ||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||
Referendum dana talangan Yunani 2015 merupakan sebuah referendum yang diselenggarakan di Yunani pada tanggal 5 Juli 2015, untuk memutuskan apakah rakyat Yunani menerima syarat-syarat peminjaman yang diajukan oleh Komisi Eropa, Bank Sentral Eropa, dan Dana Moneter Internasional dalam pertemuan tanggal 25 Juni 2015.[1] Referendum tersebut diumumkan oleh Perdana Menteri Alexis Tsipras pada tanggal 27 Juni 2015 dan disetujui oleh Parlemen dan Presiden pada hari berikutnya. Referendum tersebut merupakan referendum pertama yang diselenggarakan sejak referendum republik 1974 dan satu-satunya dalam sejarah Yunani modern yang tidak membahas bentuk pemerintahan.
Hasil dari referendum menyatakan bahwa persyaratan dana talangan ditolak oleh mayoritas suara dengan persentase 61% melawan 39%, dan pilihan "Tidak" menang di seluruh wilayah Yunani. Hasil referendum tersebut juga memaksa Pemimpin Demokrasi Baru, Antonis Samaras, mengundurkan diri sebagai presiden partai akibat dampak negatif yang dirasakannya karena mendukung pilihan "Ya", yang telah dilakukan oleh partai konservatif dan Samaras.[2] Walaupun memenangkan referendum, Menteri Keuangan Yanis Varoufakis juga ikut mengundurkan diri dan digantikan oleh Euclid Tsakalotos pada tanggal 6 Juli 2015.
Terlepas dari hasil referendum, pemerintahan Tsipras menyetujui kesepakatan pada tanggal 13 Juli 2015 dengan otoritas Eropa untuk pengadaan dana talangan selama tiga tahun dengan melakukan penghematan yang berlebih daripada persyaratan yang sudah ditolak oleh rakyat Yunani. Hal tersebut merepresentasikan "perubahan haluan drastis" terhadap posisi Perdana Menteri Tsipras karena ia telah terpilih dalam platform anti-penghematan.[3] Mantan Menteri Keuangan Yanis Varoufakis mencirikan kerasnya kesepakatan tersebut sebagai Perjanjian Versailles yang baru dan "Ketentuan Penyerahan Yunani".[4] Pada bulan Juli dan Agustus 2015, Tsipras bisa mendapatkan paket penghematan yang baru dan seluruh perjanjian dana talangan disetujui oleh Parlemen, tetapi harus bergantung pada partai-partai oposisi pro-Uni Eropa akibat sekitar 40 anggota parlemen dari partai yang berkuasa melakukan abstain atau memilih untuk menentang aturan tersebut.[5][6] Akibat dari kondisi tersebut sehingga memicu pemilihan cepat yang diselenggarakan pada bulan September 2015, dan Tsipras terpilih kembali meskipun dengan jumlah pemilih yang terendah dalam sejarah. Pemerintahan Tsipras kedua ditandai dengan kebijakan penghematan yang intens dalam konteks dana talangan ketiga untuk Yunani.
Yunani secara resmi keluar dari program dana talangan pada bulan Agustus 2018 (tiga tahun setelah referendum) dan Pemerintahan Tsipras mengumumkan beberapa langkah kohesi sosial seperti peningkatan dana pensiun dan paket bantuan untuk kelompok berpenghasilan rendah.[7] Perekonomian juga mengalami pertumbuhan, meskipun dengan kondisi yang lambat.[8] Namun, perkembangan tersebut tidak mengurangi kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Syriza akibat perubahan haluannya dan biaya ekonomi dan sosial yang sangat besar dari kebijakan penghematan yang diterapkannya.