|
Rencana bergabungnya Turki dengan Uni Eropa adalah isilah yang mengacu kepada upaya Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa selama beberapa dasawarsa terakhir. Turki pertama kali mengirim aplikasi untuk bergabung dengan Komunitas Ekonomi Eropa (pendahulu Uni Eropa) pada 14 April 1987.[4] Turki lalu menandatangani perjanjian Serikat Pabean dengan Uni Eropa pada tahun 1995 dan kemudian secara resmi diakui sebagai calon anggota pada 12 Desember 1999 dalam pertemuan puncak Dewan Eropa di Helsinki.
Negosiasi keanggotaan Turki dimulai pada tanggal 3 Oktober 2005.[5] Namun, proses negosiasi tidak mengalami banyak kemajuan, dan hanya 16 dari 35 Bab yang terbuka untuk negosiasi dan satu kemudian ditutup pada tahun pada Mei 2016.[6] Meskipun begitu, pada awal tahun 2016, perjanjian antara Turki dan Uni Eropa terkait dengan krisis migran Eropa dimaksudkan untuk mempercepat proses negosiasi dan memperbolehkan orang Turki masuk ke Eropa tanpa visa.[7]
Negosiasi keanggotaan Turki terhenti setelah terjadinya pembersihan Turki 2016. Pada 24 November 2016, Parlemen Eropa memutuskan untuk menangguhkan negosiasi dengan Turki akibat masalah hak asasi manusia dan rule of law,[8] walaupun keputusan ini tidak mengikat secara hukum.[9] Pada 13 Desember, Dewan Uni Eropa (yang terdiri dari menteri-menteri negara anggota) menegaskan bahwa mereka tidak akan membuka bab baru dalam proses negosiasi keanggotaan Turki.[10] Setelah kemenangan Erdogan dalam referendum konstitusional Turki 2017, negosiasi keanggotaan Turki telah berhenti sepenuhnya.[11][12]